Mohon tunggu...
Muh. Adi Yusuf
Muh. Adi Yusuf Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa PAI STAI AL-HIKMAH

اَلْقَلِيْلُ كَثِيْرٌ إِذَا قَنِعْتَ، وَالْكَثِيْرُ قَلِيْلٌ إِذَا طَمِعْتَ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Mendeteksi Kecerdasan Linguistik Anak Usia Dini

31 Desember 2020   00:29 Diperbarui: 31 Desember 2020   00:47 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

"Anak dewasa" dan orang tua biasanya sudah mengetahui cara mencerdaskan lingkungan dalam dirinya. Lalu, bagaimana dengan kecerdasan linguistik anak ? Mereka yang berusia 0-6 tahun biasanya belum bisa membaca. Oleh karena itu, orang tua dan guru TK berkewajiban untuk mencerdaskan linguistik mereka.

Kita harus mengetahui terlebih dahulu perkembangan kecerdasan linguistik secara normal pada usia dini. Hal ini sangat penting diperhatikan karena setiap anak (di seluruh dunia) tidak sama tingkat perkembangan bahasanya. Oleh karena itu, anda tidak perlu heran jika melihat ada anak sangat cepat belajar, sedangkan anak yang lain sebaliknya.  

Ini sudah menjadi "kodrat" bagi setiap anak. Bahkan, hingga saat ini belum ditemukan satu metode yang cocok dan pas untuk mencerdaskan semua anak. Hal ini karena setiap anak mempunyai keunikan tersendiri. Hal ini menuntut Guru dan Orang Tua mengembangkan kreativitasnya untuk mencerdaskan mereka.

Mengapa memperhatikan perkembangan bahasa anak sangat penting? Hal ini karena sebelum mereka masuk sekolah taman kanak-kanak (TK) yaitu antara usia 3-4 tahun, dituntut untuk bisa memahami percakapan, baik dengan bahasa tubuh atau gerakan maupun dengan kata-kata. Jika anak belum bisa memahami bahasa paling dasar ini, mereka akan kesulitan menyesuaikan diri dengan teman-temannya.

Selanjutnya di era modern ini setiap anak yang hendak masuk sekolah dasar (SD)  dituntut telah mengenal berbagai tanda, simbol bahasa, atau kata-kata. Bahkan, sekolah-sekolah favorit di perkotaan menuntut lebih jauh lagi, yakni anak telah bisa membaca, menulis, dan berhitung sederhana. Minimal, mereka hanya menerima peserta didik yang telah hafal huruf abjad dan mengenal bilangan.

Dengan demikian, memperhatikan perkembangan bahasa anak sangat diperlukan. Dari pengetahuan orang tua akan kemampuan bahasa anaknya itulah, maka orang tua mampu membantu mengembangkan bahasa anak agar sesuai dengan standar umum. Artinya, anak bisa berbahasa dengan kode-kode minimal dalam setiap tahunnya.

Meskipun demikian, saya yakin bahwa orang tua mempunyai mempunyai kecerdasan "naluri" tersendiri untuk menilai seberapa tinggi nilai kecerdasan linguistik anaknya. Akan tetapi, perlu diingat bahwa anak adalah makhluk yang sangat unik. Artinya, tidak ada seorangpun yang mengetahui mengapa anak yang secara IQ tinggi, tetapi sangat lamban dalam bertutur kata. Sebaliknya beberapa anak yang ber-IQ rata-rata, sangat pesat dalam mempelajari bahasa.

Oleh karena itu, untuk mencerdaskan anak-anak Anda, hal yang bisa dilakukan hanyalah membantu dengan memberikan stimulus tertentu. Dan yang pasti, jangan pernah melaksanakan da untuk mendekati "menu" pelajaran yang anda sajikan. Ingat, tujuan Anda membantu anak belajar adalah untuk memberikan stimulus, bukan untuk menghafal kata dan mengenali bilangan.

Sudah menjadi fitrah setiap manusia, bahwa setiap anak yang dilahirkan mempunyai rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Ia akan tertarik pada hal-hal baru di hadapan mereka, termasuk berkata-kata dan mengenal bilangan. Jika ada beberapa anak tidak tertarik dengan hal-hal tersebut, maka pasti ada yang salah dengan metode orang tua atau guru dalam memperkenalkan hal-hal baru tersebut.

Oleh karena itu, jangan memaksakan anak untuk bisa membaca dan berhitung pada usia dini. Hal ini akan berdampak negatif di kemudian hari. Kelak ketika dewasa ia akan tidak suka membaca dan berhitung. Karena tidak suka, maka ia tidak akan melakukannya. Hal ini mengakibatkan orang tua yang tidak memahami. Hal ini akan marah, menyuruh dan memaksa, bahkan mengancam supaya anaknya mau belajar. Inilah akibat yang paling sederhana dari memaksa anak membaca dan berhitung pada usia dini. Mungkin ketika ia dipaksa, hasilnya cukup mencengangkan. Misalnya, pada usia 5 tahun telah hafal 100 kata atau telah lancar membaca dan berhitung. Akan tetapi, untuk mau belajar, ia harus dipaksa selamanya.

Berikut perkembangan kecerdasan linguistik anak usia dini :

  1. Lahir - 1 tahun
    - merespon jika namanya dipanggil
    - berceloteh atau mengucapkan sepatah dua patah kata
  2. 1 - 2 tahun
    - mengenal suara orang-orang terdekatnya
    - mampu menyebutkan nama benda
    - mengerti perintah sederhana
  3. 2 - 3 tahun
    - mampu mengenal suara-suara benda, binatang, atau suara seseorang
    - mampu menyatakan dalam kalimat pendek
    - mampu mengajukan pertanyaan sederhana
    - tertarik gambar warna pada buku
  4. 3 - 4 tahun
    - mampu mengenali dan hampir bisa menirukan berbagai suara
    - tertarik untuk dibacakan buku berita
    - mampu mengenali nama benda dan fungsinya
  5. 4 - 5 tahun
    - mampu mengenali masing-masing bunyi huruf
    - senang belajar membaca
    - mampu diajak berdialog sederhana
  6. 5 - 6 tahun
    - mampu berbicara dengan lancar
    - mampu bertanya lebih banyak dan menjawab lebih kompleks
    - mampu mengenal bilangan dan berhitung sederhana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun