Mohon tunggu...
Muh. Aditya Wisnu Wardana
Muh. Aditya Wisnu Wardana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sedang belajar dan berlatih

Muhammad Aditya Wisnu Wardana; Universitas Sebelas Maret 2020; Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia; Menulis untuk kesenangan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mahasiswa Melawan Covid-19

29 April 2021   21:55 Diperbarui: 29 April 2021   22:07 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: https://promkes.kemkes.go.id/antusiasme-pelajar-dalam-kampanye-pencegahan-covid-19

 

Awal tahun 2020 yang seharusnya diadakan meriah dan penuh kebahagian, berubah menjadi ketakutan, ketika seluruh negara digemparkan dengan merebaknya virus baru yaitu SARS-CoV-2 (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2) atau Covid-19 (Corona Virus Disease 19). Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut SARS-CoV-2. Penyakit yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, Ibukota Provinsi Hubei China, membuat kepanikan di seluruh negara. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan wabah Corona Virus Disease 19 sebagai pandemi global dan darurat kesehatan dunia. Virus yang menyerang sistem pernapasan dan imun tubuh ini telah menyebar dengan cepat ke seluruh negara termasuk Indonesia.

Merebaknya Covid-19 membuat kekacauan di berbagai bidang mulai dari perekonomian sampai pendidikan. Banyak negara yang mengalami krisis perekonomian akibat pemberlakuan lockdown di setiap negara, sehingga kinerja ekspor dan daya konsumsi masyarakat ikut menurun. Pandemi Covid-19 juga berdampak langsung dalam proses pendidikan, banyak negara memutuskan menutup sekolah maupun perguruan tinggi, termasuk Indonesia. Keputusan tersebut diambil sebagai tindakan untuk mengurangi kontak secara langsung, harapannya dapat memutus rantai penyebaran Covid-19.

Melihat permasalahan diatas tentu pemerintah sudah berupaya mencari jalan keluar untuk menekan kasus Covid-19, berbagai upaya pemerintah Indonesia telah dipersiapkan, mulai dari pemberlakuan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang menghimbau seluruh masyarakat untuk melakukan ibadah, belajar, dan bekerja dari rumah atau work from home. 

Namun upaya tersebut hanya menekan jumlah kenaikan kasus Covid-19, sehingga pemberlakuan PSBB menimbulkan masalah baru terhadap perekonomian negara Indonesia. Permasalahan tersebut membuat pemerintah Indonesia kesulitan dalam memperbaiki perekonomian yang terdampak pandemi, jika terus menerus diberlakukan PSSB. 

Akhirnya Presiden Indonesia Joko Widodo menyatakan untuk memberlakukan kehidupan normal baru atau new normal, sebagai upaya pemerintah dalam pemulihan perekonomian Indonesia. Selain pemberlakuan new normal Presiden Joko Widodo juga memberikan kebijakan stimulus perekonomian untuk mendorong bergeraknya usaha-usaha ekonomi Indonesia yang terdampak Covid-19.

Pemberlakuan new normal, oleh sebagian masyarakat Indonesia dianggap sebagai sebuah kelonggaran dalam melakukan aktivitasnya kembali. Tingkat kesadaran dan kedisiplinan masyarakat yang masih rendah untuk menerapkan protokol kesehatan, membuat angka penambahan kasus Covid-19 semakin tinggi dan signifikan setiap harinya. Penggunaan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (physical discanting) masih sulit diberlakukan, jika kesadaran masyarakat akan bahaya Covid-19 masih rendah.

Tidak lepas dari upaya pemerintah yang berusaha memerangi Covid-19, mahasiswa selaku generasi muda juga memiliki peran penting untuk ikut ambil bagian dalam upaya memerangi Covid-19, yang semakin lama tidak menunjukan tanda-tanda penurunan kasus. Selaku insan yang memiliki intelektual tinggi, diharapkan mahasiswa dapat memberikan inovasi dan pengaruhnya di tengah pandemi. 

Mahasiswa tidak sekedar mementingkan akademis semata, melainkan mahasiswa selaku insan intelektual ikut dalam mengabdi kepada masyarakat dan peka akan kebijakan pemerintah, yang diharapkan mampu untuk memberikan saran dan kritik sebagai solusi dalam penanganan Covid-19.

Selaku agen perubahan atau agent of change yang melekat pada jati diri mahasiswa, hendaknya bukan hanya sebuah slogan semata. Namun sebuah tindakan yang nyata untuk dilakukan dalam menanggulangi berbagai permasalahan saat pandemi seperti ini, mulai dari ikut menyediakan alat kesehatan untuk tenaga kesehatan dan melakukan donasi sebagai upaya pemulihan ekonomi di masyarakat yang terdampak pandemi. Dalam hal ini mahasiswa diharapkan memiliki pemikiran yang konstruktif dan solutif terhadap permasalahan yang terjadi di Indonesia akibat pandemi Covid-19. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun