Mohon tunggu...
Muhammad Ridwan
Muhammad Ridwan Mohon Tunggu... -

Penulis adalah Aktivis dan Pemerhati masalah sosial

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Republik "Antah Berantahkan"

5 Januari 2012   16:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:17 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nun jauh di negeri seberang ada sebuah negara yang konon Demokratis, menjunjung tinggi persamaan dimata hukum "Republik Antah Berantah;kan" namanya. Singkat cerita, di Republik tersebut Hukum berjalan dengan baik. Siapa yang salah harus dihukum. tapi yang uniknya di Negara tersebut pemberlakuan hukum terbalik. Pencuri sandal jepit proses hukumnya begitu cepat. ancaman hukumnya g' tanggung-tanggung. Menurut Kitab Si Empunya Hukum pencuri sandal tersebut dapat dijerat Hukuman 5 Tahun. keunikan Republik Tersebut ada pada saat Tersangka Koruptor yang merampok uang rakyat MIlyaran bahkan Trilyunan proses hukuman berjalan lambat, tersangkanya begitu diistimewakan, dapat ruang tahanan ber AC, pokoknya apa yang diminta selalu dikabulkan sama si Empunya Hukum. Yang lebih Uniknya lagi masyarakat di Negeri Antah Berantah;kan itu justru tenang" saja, bahkan ada yang nganggap mereka itu pahlawan. pada saat PEMILU justru malah nge' dukung partai yang menampung koruptor itu.  g' nyadar kali yah' kalau uang mereka tuh dirampok.

ANEHHHHHH

NEGERI ANEHHHHHH.

HUKUM SEAKAN-AKAN BEGITU PERKASA, G PANDANG BULU,  KETIKA MENGHADAPI PENCURI SANDAL SENILAI  35.000

ANEHHHH NEGERI ANGKER'

HUKUM SEAKAN-AKAN EWUH PAKEWUH TERHADAP KORUPTOR MILYARAN BAHKAN TRILYUNAN..

LEBIH ANEHHHHH , BAHKAN ANGKER'.....

RAKYAT  YANG SEHARUSNYA MARAH KARENA PIHAK YANG PALING DIRUGIKAN JUSTRU TENANG" SAJA. TETAP AJA' NYANTAI MEMILIH PARTAI YANG MENANGANI PARA KORUPTOR HANYA KARENA BUJUKAN 20.000 ATAU BAHKAN SEBUNGKUS ROKOK LINTING.

TERIMAKASIH TUHAN KAU MENGANUGERAHKAN KAMI NEGERI YANG INDAH YANG JAUH DARI KEANEHAN DAN KEANGKERAN ITU

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun