Kurikulum Merdeka adalah sebuah konsep kurikulum yang memiliki pendekatan pembelajaran intrakurikuler yang beragam. Tujuannya adalah memberikan waktu yang cukup bagi peserta didik untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi mereka. Dalam era Society 5.0, penerapan Kurikulum Merdeka menjadi semakin relevan karena terdapat perubahan sosial, budaya, dan teknologi yang signifikan dalam kehidupan masyarakat.
Salah satu aspek penting dari Kurikulum Merdeka di era Society 5.0 adalah pengembangan soft skills dan karakter melalui projek penguatan profil pelajar Pancasila. Kurikulum ini mengakui bahwa pendidikan tidak hanya tentang penguasaan pengetahuan akademik semata, tetapi juga pentingnya pengembangan kepribadian yang kuat dan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan yang berubah-ubah.
Dalam Kurikulum Merdeka, terdapat penekanan pada materi esensial yang relevan dan mendalam untuk membangun kreativitas dan inovasi peserta didik. Peserta didik didorong untuk mengembangkan pemikiran kritis, beradaptasi dengan perubahan, dan berinovasi dalam menghadapi tantangan di era Society 5.0 yang didominasi oleh teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI) dan robotika.
Salah satu keunggulan Kurikulum Merdeka, menurut Asbari, R. A. F. (2023), adalah fleksibilitas pembelajarannya. Kurikulum ini memungkinkan guru untuk menyesuaikan metode pembelajaran dengan tahap perkembangan dan konteks peserta didik. Hal ini memberikan pendekatan yang lebih personal dan memperhitungkan kebutuhan dan minat individu siswa. Dengan demikian, Kurikulum Merdeka dapat lebih efektif dalam memenuhi kebutuhan pendidikan di era Society 5.0 yang membutuhkan adaptabilitas yang tinggi.
Pendidikan memiliki peran penting dalam mentransfer pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Kurikulum sebagai rencana kegiatan pembelajaran mampu berubah seiring dengan perubahan sistem politik, sosial, budaya, ekonomi, ilmu pengetahuan, dan teknologi dalam kehidupan bangsa dan negara. Oleh karena itu, perubahan kurikulum seperti Kurikulum Merdeka merupakan langkah penting dalam meningkatkan relevansi pendidikan dengan perkembangan masyarakat.
Transformasi digital yang terjadi dalam era Society 5.0 mempengaruhi regulasi di berbagai negara dan membawa perubahan signifikan dalam kehidupan masyarakat dan industri. Society 5.0 adalah konsep yang memungkinkan manusia menggunakan ilmu pengetahuan berbasis teknologi modern seperti AI dan robot untuk memenuhi kebutuhan dan mempermudah kehidupan manusia. Dalam konteks ini, Kurikulum Merdeka memiliki peran krusial dalam mempersiapkan generasi yang mampu memanfaatkan teknologi secara cerdas dan memberikan kontribusi positif dalam masyarakat.
Era Society 5.0 menandai perubahan besar dalam hubungan antara manusia dan teknologi. Dalam era ini, manusia hidup berdampingan dengan teknologi yang semakin canggih. Kehidupan dalam era Society 5.0 menuntut kemampuan berpikir kritis, adaptasi cepat, dan inovasi. Kurikulum Merdeka dengan pendekatan pembelajaran intrakurikuler yang berbeda dan pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mengembangkan soft skills dan karakter yang penting dalam era Society 5.0.
Dalam Kurikulum Merdeka, pendekatan bakat dan minat diimplementasikan, memungkinkan siswa memilih disiplin ilmu yang ingin mereka pelajari. Ini memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengembangkan potensi sesuai minat mereka, sehingga meningkatkan motivasi belajar dan keterlibatan dalam proses pembelajaran.
Perubahan pendekatan dalam Kurikulum Merdeka juga mencakup penilaian hasil belajar. Selain aspek kognitif (nilai), penekanan diberikan pada aspek afektif dan psikomotorik seperti sikap, keterampilan, kreativitas, inovasi, kemandirian, dan kompetensi. Hal ini penting dalam mengukur hasil belajar secara komprehensif dan memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang perkembangan peserta didik.
Untuk menerapkan Kurikulum Merdeka dan mempersiapkan generasi yang inovatif dan adaptif dalam era Society 5.0, perlu ada langkah-langkah konkret dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Langkah-langkah ini mencakup pengembangan model inovasi dalam dunia pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan sosial dan Society 5.0. Selain itu, perlu juga adanya pembaruan regulasi pendidikan yang mendukung implementasi Kurikulum Merdeka dan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.