Mahasiswa KKN Tematik Universitas Diponegoro 2022 khususnya daerah Girimulyo, Ngargoyoso, Karanganyar pada 5 Januari -- 15 Februari membawakan Tema Kkn yaitu pertanian dengan judulnya " Peningkatan Potensi Hasil Pertanian Melalui Diversifikasi Produk Olahan Pangan Untuk Meningkatkan Perekonomian Daerah Girimulyo ".Â
Daerah girimulyo ini memiliki potensi sayur mayur yang sangat banyak jenisnya namun berdasarkan survei yang telah dilakukan, sebagian besar petani di Desa Girimulyo masih menggunakan pupuk berbahan kimia yang mana apabila pupuk kimia di pakai secara berlebihan itu sangat berbahaya bagi kesehatan.Â
Oleh karena itu, saya Muhammad. Aan Apriandi dari Fakultas Teknik jurusan Teknik Lingkungan dengan dosen pembimbing lapangan Triyono, S. H, M.Kn berinisiatif untuk Pengolahan Limbah Cangkang Telur Menjadi Pupuk Organik melalui Penerapan ( 3R ), pupuk limbah cangkang telur ini sebagai media tanaman untuk mengurangi penggunaan pupuk berbahan kimia dan limbah sampah cangkang telur bisa meningkat kesadaran masyarakat akan pentingnya pengolahan sampah khususnya limbah cangkang telur atau dari  limbah rumah tangga.Â
Pupuk limbah cangkang telur salah satu jenis Pupuk yang memanfaatkan dari limbah cangkang  telur, karena kandungan bahan aktif alaminya lebih mudah terdegradasi dan lebih aman bagi lingkungan. Limbah cangkang telur sangat  mudah dijumpai di TPS ( Tempat Pembuangan Sementara ) atau dirunah, restoran, warung makan .Â
Cangkang Telur memiliki kalsium yang bisa merangsang pertumbuhan tanaman,
 Pada tanaman ketersediaan nutrisi kalsium didapat dari media tanam dan pemberian pupuk. Kalsium pada pupuk merupakan unsur makro selain nitrogen, fosfor, dan kalium, yang berfungsi untuk mendorong pembentukan dan pertumbuhan akar lebih dini, memperbaiki ketegaran tanaman, dan meningkatkan pH tanah. Tanaman membutuhkan kalsium 0.1%-5% (1000 ppm-50.000 ppm) yang disediakan oleh media tanam.Â
Apabila tanaman kekurangan kalsium maka metabolisme tanaman akan terganggu, maka dari itu inovasi pengolahan limbah cangkang telur ini bisa menjadi suatu pembawa perubahan di Desa Girimulyo dan penggunaan pupuk Kimia berkurang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H