Setiap sekolah pasti memiliki permasalahan dalam mengajari peserta didiknya Bahasa arab. Dimana permasalahan ini sangatlah menghambat dalam mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu contoh permasalahan yang biasanya terjadi yaitu perbedaan kemampuan berbahasa arab peserta didik. Sehingga seorang guru Bahasa arab harus pintar menyikapi hal tersebut agar pembelajaran bisa berjalan seperti apa yang diharapkan.
Para peserta didik di setiap sekolah pasti memiliki karakteristik yang berbeda, baik dari kemampuan menangkap pelajaran, cara belajar, kompetensi yang dimiliki dan lain sebagainya. Jika siswa yang memiliki karakteristik yang berbeda itu menempati satu kelas, maka pembelajaran tidak akan efektif.Â
Dalam mempelajari Bahasa arab sangatlah dibutuhkan "tahapan". Tahapan yang dimaksud yaitu pembelajaran Bahasa arab dari yang mudah ke yang sulit, yang abstrak ke yang konkrit. Kemudian belajar Bahasa arab tidak cukup sehari dua hari, karena mempelajari Bahasa arab adalah sebuah proses yang membutuhkan waktu yang cukup lama dan menuntut kesabaran dan kesungguhan.Â
Oleh karena itu harus memperhatikan beberapa hal yang sesuai dengan setiap jenjang peserta didik. Peserta didik yang memiliki kemampuan yang lebih bisa mempelajaari hal yang lebih sulit sedangkan yang kemampuannya masih rendah bisa memperdalam dasar-dasar Bahasa arab. Ada beberapa tingkatan untuk peserta didik, antara lain:
a.Pemula (ibtida')Â
Yang menempati tingkat ini merupakan peserta didik yang belum tau sama sekali tentang bahasa arab. Kemudian isi dari pembelajaran Bahasa arab berkisar pelajaran-pelajaran dasar yang harus dikuasai oleh siswa. Guru harus menyusun tema-tema dasar dalam pelajaran Bahasa arab seperti mufrodat dan lain sebagainya.
b.Menengah (al-mutawassit)Â
Kemudian jenjang berikutnya ditempati oleh peserta didik yang pernah mempelajari Bahasa arab dan memiliki kemampuan Bahasa arab yang menengah. Tingkat menengah ini yang sudah memiliki pengetahuan tentang dasar-dasar Bahasa arab sehingga tema-tema yang dipelajari bisa lebih tinggi dari pada tingkat pemula.
c.Atas (mutaqaddim)Â
Bagi tingkat atas, peserta didik dapat mempelajari pelajaran Bahasa arab yang lebih sulit dan lebih banyak dari tingkat pemula dan menengah. Hal ini dilakukan agar kemampuan Bahasa arab peserta didik dapat berkembang.
Kemudian cara yang dilakukan untuk membagi peserta didik pada tingkatan-tingkatan tersebut yaitu dengan cara placement test. Dengan placement test, guru bisa mengetahui kemampuan setiap peserta didiknya sehingga mudah mengambil kesimpulan. Dimana peserta didik yang mendapat nilai rendah (0-50) bisa menempati tingkat pemula, kemudian yang mendapat nilai sedang (51-80) bisa menempati tingkat menengah dan yang mendapat nilai tinggi (81-100) bisa menempati tingkat atas.