Mohon tunggu...
M Yusuf
M Yusuf Mohon Tunggu... Lainnya - Traveller Blogger Copy writer Conten writer

Inspiration and Share https://www.instagram.com/m.__yusuf__/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Potensi Pasar Tradisional Menjadi New Cluster

13 Juni 2020   06:49 Diperbarui: 13 Juni 2020   07:16 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: accurate.id

Pasar adalah tempat bertemunya pedagang dan pembeli dengan tawar menawar barang yang di dagangkan, mengunakan alat pembayaran yang sah seperti uang dan menjadi salah satu tempat untuk membeli kebutuhan sehari-hari masyarakat mulai dari sembako, pakaian, barang pecah belah.Pasar ini banyak di temukan di seluruh indonesia maupun di negara lain, pedagangnya bersaing menjual dagangannya ke konsumen yang datang, pasar ini biasanya buka mulai dini hari hingga sore hari.

Pasar terbagi dua yaitu pasar modern dan pasar tradisional persamaannya yaitu sama-sama menjual kebutuhan sehari-hari masyarakat, harganya terjangkau, pilihan barangnya lengkap dari hasil petani setempat bahkan barang dari luar daerah di jual di sini, lokasinya yang strategis, mudah di jangkau oleh masyarakat, memiliki pengelola pasar. Orang yang berbelanja ke pasar ini semua kalangan mulai dari kalangan bawah hingga masayarakat kalangan atas dengan menggunakan transportasi pribadi ataupun angkutan umum dan memiliki tempat parkir. 

Perbedaannya antara pasar tradisional dan pasar modern yaitu dari segi harga pasar modern lebih mahal sedikit karena tempatnya nyaman dan bersih, harga suatu barang sudah tercantum di barang ada. kalau pasar tradisional kebersihnnya kurang dan barang dagangan berserakan dan bau aroma yang tidak sedap, di pasar tradisional banyak pedagang yang menyewa tempat ataupun pedagang yang dadakan menyewa lapak di kaki lima pasar.

Sekarang ini mulai banyaknya pasar modern membuka cabangnya di setiap kota dan daerah di indonesia karena permintaan msayarakat akan kebutuhan sehari-hari meningkat,lokasinya bisa berada dalam sebuah gedung, gedungnya milik sendiri atau di kelola oleh manajemen, pembeli biasanya dari kalangan menengah ke atas dan tidak menutup kemungkinan pula masyarakat kalangan bawah berbelanja di pasar moder ini,jam operational biasanya di mulai dai jam 10 pagi sampai 10 malam dan memiliki tempat parkir.

Belakangan ini heboh berita di media massa yaitu dalam masa pandemi ini adanya beberapa pedagang di pasar tradisional di Jakarta barat positif terinfeksi virus corona, sebelumnya suku dinas jakarta barat sudah melakukan rapid test, dengan hasil tes tersebut menyatakan ada 4 orang yang positif virus corona, kemudian melakukan kembali swab test dengan hasil 1 orang yang positif, dengan adanya kejadian ini suku dinas langsung menginstruksikan orang yang terjangkit virus ini agar isolasi mandiri.

Munculnya masalah ini di pasar tradisional perumda pasar jaya yang pasarnya ada pedagang yang terinfeksi langsung menutup pasar tersebut beberapa hari dan langsung melakukan penyemprotan disinfektan ke seluruh pasar selama satu hari penuh dan di 19 pasar lainya di indonesia juga melakukan penyemprotan disinfektan seperti pasar kebayoran lama, pesangrahan dan pondok labu yang ada di jakarta.

Hal ini menunjukkan bahwa dalam masa pandemi ini kita belum sepenuhnya melakukan protokol kesehatan di tempat umum atau publik yang mengakibatkan virus corona ini terus menyebar, padahal kita mulai melakukan aktivitas di luar rumah menuju penerapan New normal, kita tidak tahu di pasar tradisional atau di tempat mana saja adanya orang posutif atau tidak, maka dari itu kita harus waspada mulai dari diri kita.

apakah pasar tradisional akan menjadi tempat penyebaran virus corona? Cuma diri kita sendiri yang bisa menjawabnya, Karena dari diri kita sendiri awalnya yang dapat mencegah virus corona ini dengan banyak cara seperti menjaga jarak antara penjual dan pembeli, memakai masker kemanapun kita pergi, memakai handsanitizer dan menjaga lingkungan kita masing-masing. Ini tentunya bukan hanya buat sebagian orang tetapi semua orang baik anak-anak maupun orang orang tua, tidak terkecuali pedang dan konsumen yang berada di pasar tradisional.

Jangan anggap remeh masalah ini karena kita tidak tahu sampai kapan virus ini berakhir dan kepada siapa saja penularanya, untuk itu kita harus selalu waspada agar tidak terjadi gelombang kedua virus ini, tidak menutup kemungkinan kalau kita tetap remehkan virus ini pasar tradisional akan menjadi cluster baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun