Â
Setelah membaca, tidak akan kau temukan pekerjaan lain yang lebih mudah selain menulis. Karena kita semua adalah penulis.Â
Menulis kadang terasa sulit ketika kita tidak tahu tujuan untuk apa kita menulis. Jika aku ditanya demikian, maka akan kujawab sederhana saja, menulis saja dulu. Seperti apa jenis tulisan yang pernah aku tuliskan? Berikut kisahku.
Malamku selalu menjadi malam yang sangat panjang. Aku ingin menceritakannya, tapi nanti. Sekarang aku hanya ingin bercerita sedikit saja. Sejak awal-awal aku belajar menulis sekitar usia 19 tahun hingga usiaku ketika menulis catatan ini di usia 22 tahun. Jenis tulisan yang pernah kubuat yang bisa kau tiru ataupun tidak, yaitu:
Reportase
Aku pernah menulis reportase tentang hal-hal yang terjadi di sekitarku secara kronologis. Karena rumus menulis reportase atau yang biasa disebut menulis berita yang pernah diajarkan oleh guru di sekolah, mudah sekali. Pergunakan saja 'Adiksimba'(Apa-DI mana-Kapan-SIapa-Mengapa-dan BAgaimana atau yang biasa dikenal 5W+1H.Aku pernah menulis ini,ini atau ini. (Sila klik jika berkenan membaca tulisan-tulisan awalku, harap kurangi ekspektasimu, hehe).
Puisi
Meruntut ke belakang lagi, rupanya aku menemukan memori bahwa aku pernah mencoba menuliskan puisi untuk calon pacarku, saat itu aku duduk di kelas III SD (tapi akhirnya, aku sadar itu bukan cinta yang serius, melainkan hanya sekadar cinta monyet, suka alakadarnya sebagai siswa ingusan 2003 silam, hehe) lalu perlahan rupanya aku benar-benar mulai menyukainya (menyukai Puisi, maksudku. Hehe). Ingatan ini datang dari seorang teman, akhir-akhir ini. Aku mulai merenungi suasana kejiwaanku saat itu lalu memikirkan proses kreatifku dalam menulis hari ini. Setelah aku pelajari, aku mendapat satu hal penting yang membawaku menyimpulkan satu hal (oleh salah satu penyair dari Makassar, Aan Mansyur, aku mendapatkan kesadaran) bahwa memulai menulis dengan Puisi adalah bencana. Karena rupanya Puisi adalah jenis tulisan tersulit, selain sulit dituliskan, sulit dipahami: mesti harus berkenalan dengan kata kata dan metafora serta akrab dengannya dan sering sering mengajaknya berjalan, barulah kelak ia pasti akan membawamu berkeliling imajinasi semesta hidup. Jika ingin membaca beberapa puisiku, silakan ke pranala ini.
Resensi
Lanjut ke hal lain. Selain menulis reportase dan puisi, hal terbaik yang pernah aku coba tuliskan adalah mengisi waktu dengan menuliskan kembali kesan-kesan yang aku dapatkan setelah membaca sebuah buku. Akan sangat meruginya jika hobi membaca buku tak diselaraskan dengan hobi menuliskan kembali hal-hal yang dianggap menarik dan kurang menarik dari apa yang telah dibaca. Untuk apa? Ternyata penulis resensi buku sangat kurang jumlahnya bahkan kolom untuk resensi buku, hampir di semua media cetak, disediakan penuh untuk para kutu buku yang bisa menuliskan kembali hasil bacaannya. Coba cek-cek para penulis resensi seperti Anindita S. Thayf atau Udji Kayang atau Bandung Mawardi yang resensinya memenuhi hampir semua atau barangkali semua media cetak di Indonesia. Tulisan resensiku ketika sudah membaca buku berjudul Rumah Kertas karya Carlos Maria Dominguez bisa dibaca di sini (cek gambar di sini).