Mohon tunggu...
MuhHazairin
MuhHazairin Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Financial Planner | Suka cerita tentang film | Suka cerita tentang buku | Penyuka Fotografi | Suka Makan | Apalagi Travelling

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ketika Merasa Paling Benar, Maka Hanya Kamulah yang Salah

30 Agustus 2010   23:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:35 973
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kebenaran....

Kita sering sekali mendengar kata tentang kebenaran, lalu sebenarnya apa arti kebenaran itu sendiri, karena setiap manusia mempunyai esensi kebenaran masing-masing, seringkali manusia berdebat dengan selutuh argumen yang ada hanya untuk mempertahankan nilai kebenaran yang dianutnya, sehingga acapkali kegigihan manusia untuk mepertahankan kebenaran itu menjadikannya sebagai orang yang merasa paling benar dibanding dengan sekelilingnya, tapi semuanya masih persepsi

Bagi Saya Kebenaran Mutlak adalah kebenaran yang fakta tersebut diakui oleh sekelompok orang dan diyakini oleh sekelompok orang tersebut, atau kalau dikembangkan lebih luas kebenaran Mutlak hanya ada jika ada yang meyakininya bahwa itu benar, tapi bukan hanya satu orang atau satu kelompok yang meyakini, kebenaran itu bersifat berjamaah...

Islam menjadi benar karena diyakini oleh banyak umat muslim yang ada di diberbagai belahan dunia, tetapi kebenaran itu bersifat mutlak hanya di kalangan umat muslim saja, tidak bisa kebenaran itu kita seberangkan ke umat nasrani misalnya, mereka punya kebenaran mutlak sendiri yang diyakini juga oleh banyak umatnya, sehingga kebenaran mutlak masing-masing kelompok itu sendiri tidak bisa disatukan itulah kebenaran, karena ada yang meyakini dan lebih dari satu yang meyakini maka dia menjadi benar..

Nah bagaimana bila ada manusia yang merasa paling benar dan ternyata banyak ditentang oleh manusia yang lain tanpa ada yang mendukungnya, bagi saya itu adalah Kesalahan yang Mutlak, hanya dia yang salah karena ketika salah satu manusia menyampaikan sesuau hal, maka secara langsung otak manusia merespon dengan akal dan nuraninya dan kemudian mendeskripsikan bahwa itu adalah benar atau salah..jadi ketika otak manusia disekelilingnya merasa itu adalah salah maka seharusnya penyampai kesalahan itu harus meyakini juga bahwa itu adalah salah..

Maka Jangan berbanggalah bagi kita yang selalu merasa benar....karena akan semakin menunjukan kita adalah yang salah di sekeliling kita yang walaupun salah tetap akan menjadi benar karena kebenaran itu sifatnya berjamaah bukan Individual..

Salam Kompasiana

Muhamad Hazairin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun