[caption id="attachment_237745" align="alignleft" width="300" caption="Ayo Nulis donk jangan hanya Lewat Tok di Kompasiana (jhonferypekei.blogspot.com)"][/caption]
Beberapa hari terakhir sedikit Mati ide untuk menulis, jadi saya sempatkan untuk lebih banyak untuk melihat dan membaca tulisan kawan-kawan kompasianer yang lain, dan sempat juga membaca komennya sampai ke bawah-bawah bahkan sampai yang ratusan komen pun saya sempatkan baca (kalo gak da kerjaan memang enak ya ngeliat-ngeliat doank) dan saya pun melihat banyak tulisan-tulisan yang cukup menarik dengan komen yang bejibun...bahkan sampai marah-marahan dan saling adu argumen, tapi kompasiana terlihat memang makin menarik.
Tapi ada satu hal yang membuat saya tergelitik, ketika membaca tulisannya Mas Afandi Sido, dengan jumlah viewer yang mencapai 10 ribuan, saya harus acungkan jempol dengan dua tangan bahkan kalo bisa tambah dua tangan lagi biar jadi enam jempol karena memang fantastis..sampai 12 Ribuan cuy..hebat banget..
lah..tapi bukan disitu intinya, ketika saya melihat semakin kebawah ternyata tulisan itu banyak sekali yang saling membenarkan diri sendiri satu sama lain, yah..tulisan itu memang mungkin menyentil bebrapa orang untuk berintrospeksi diri, tetapi yang terkena kritikan pun saya rasa harus berbesar diri bahwa itu hanyalah sebuah masukan yang membangun bukan dengan saling adu urat, nah menariknya orang-orang yang marah dengan tulisan itu merupakan orang-orang baru di kompasiana, ada yang baru daftar beberapa hari ini malah, ada yang dengan jujur ngasih tau info pribadinya atau bahkan dengan tidak ngasih foto sama sekali, bagi saya itu bukan masalah karena hak dia untuk menjadi penulis *Tanpa Wajah* mungkin hehehhe..tapi ketika saya mencoba masuk ke Profilnya....lah...Kok Kosong gak ada Tulisannya sama sekali, jadi untuk apa masuk Kompasiana kalo gak Nulis sama sekali ???
Ternyata Oh ternyata, mereka masuk kompasiana hanya karena mereka kebawa dengan tulisan itu..dan menyinggung mereka atau golongan mereka..Halooooo...gak salah nih ??
Sudah masuk kompasiana kok gak nulis sama sekali ??? hanya masuk buat jawab kritik..perilaku yang bagi saya sangat tidak dewasa, karena sangat kebakaran jenggot sekali ketika ada tulisan langsung reaksioner, kalo dalam teori anekdot orang kebanyakan bahwa orang yang salah akan semakin berusaha melindungi kesalahannya...karena orang yang merasa benar tidak membuktikan dengan kata-kata tapi dengan perbuatan, sekecil apapun itu akan tetapi bisa memberi arti..
Dan satu lagi Pesan saya Buat admin, Kondisi ini harusnya di tengahi, mungkin sudah saatnya memberikan syarat yang cukup rumit untuk mendaftar kompasiana bukan hanya dengan ngasih form-daftar-notifikasi lewat email-jadilah akun kompasiana, padahal niatnya masuk kompasiana buat membuat kritikan yang gak penting dan menjadikan rumah ini gak jadi sehat..jadi malas liat akun-akun baru yang sudah berkomentar banyak dan membela diri dan golongannya tapi tidak menulis sama sekali padahal kompasiana disediakan untuk menulis..kalau perlu pak admin langsung delete akun yang sudah lama gak nulis, jadi tersortir mana yang betul-betul berniat menjadi citizen journalis atau hanya kebakaran jenggot mode on doank...
Terima Kasih
Muhamad Hazairin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H