Belanja Amal di Tempat yang Tak Biasa
Mungkin saya yang baru memperhatikan, ada yang berbeda di Ramadhan tahun ini dibandingkan Ramadhan-Ramadhan lalu. Eh, mungkin saja sudah ada di Ramadhan lalu tapi saya yang baru mengetahui hal yang berbeda ini.
Seorang kawan menyebutnya sebagai “tempat belanja yang nggak bikin kere”. Ada yang letaknya di mal tapi bukan di salah satu gerainya, melainkan hanya berbentuk booth dengan meja kecil beserta perlengkapannya. Perlengkapannya pun sederhana. Ada yang memiliki kotak dan ada yang tidak, hanya brosur-brosur yang berisi keterangan mengenai program yang tengah dijalankan.
[caption caption="Drop box LeMINA. Sumber: https://web.facebook.com/sobat.lemina"]
[/caption]Transaksinya cukup dengan memasukkan sejumlah uang atau barang ke dalam kotak. Atau hanya memberikan uang kepada penjaga booth, nanti penjaga booth akan memberikan tanda bukti transaksi. Nilai uang atau barang yang dibelanjakan tak tentu, tergantung keikhlasan dan kebutuhan orang yang berbelanja.
Barang apa yang dijual? Tak ada. Tempat belanja ini walau ada yang terletak di mal, tak menjual sebentuk barang pun. Yang dibelanjakan adalah amal kebaikan, untuk kebutuhan akhirat si pembelanja. Tempat belanja itu menampung sedekah, infak, atau zakat yang akan disalurkan kepada mereka yang membutuhkannya.
Saya baru menyadari ada tempat belanja seperti ini ketika melihat postingan seorang kawan yang terlibat di komunitas sosial LeMINA (Lembaga Mitra Ibu dan Anak) dan mendengar cerita kawan yang bergabung menjadi relawan Dompet Dhuafa.
LeMINA, selama bulan Ramadhan ini memposisikan booth-nya di lantai 3 Mal Ratu Indah (depan Matahari). Di booth itu ada drop box, tempat memasukkan sumbangan berupa pakaian sekolah layak pakai untuk anak-anak tak mampu. Kalau hendak memberikan sejumlah uang, bisa juga. Cukup menyerahkannya di sana. Teman-teman LeMINA akan berada di sana sampai H-1 Idul Fitri.
Sementara itu, Dompet Dhuafa meletakkan beberapa booth-nya di lokasi-lokasi keramaian seperti di Ramayana Pettarani, bandara, dan Trans Studio Mall. Sejumlah relawan berdedikasi tinggi telah dilatih mengemban amanah di booth-booth yang mereka jaga.
Honor dari Allah untuk Pejuang Kebaikan
Saya salut kepada para relawan yang menjaga booth-booth sosial. Walaupun tak dijanjikan honor, semangat mereka begitu besar menjaga tempat belanja amal yang tak pernah bisa diramalkan jumlah pengunjungnya. Keyakinan mereka hanya satu: yaitu bahwa honor mereka akan dibayarkan oleh Allah. Semoga Allah senantiasa menguatkan dan meneguhkan mereka.
Semoga Allah menjauhkan mereka dari hal-hal buruk akibat rasa lelah yang mendera. Membayangkan berada di posisi para penjaga booth yang berjaga di mal setiap hari, mendapatkan “hasil” yang tak sebanding banyaknya dengan jumlah orang yang lalu-lalang berbelanja kebutuhan lebaran di sekitar mereka, membuat saya bergidik. Pasti rasanya gimana gitu melihat banyaknya orang lalu-lalang membelanjakan harta mereka untuk dunia tetapi jarang yang sudi mampir untuk berbelanja amal.