Melihat berita-berita kebakaran di televisi membuat saya tercenung berkali-kali sembari berucap hamdalah tak terkira. Bersyukur kepada Sang Maha Pencipta yang telah menghindarkan kami dari sebuah musibah ...
[caption id="" align="alignright" width="320" caption="Tempat kompor dan tabung bermasalah itu diletakkan (di depan pagar rumah kami)"][/caption] Matahari mulai terik saat terdengar kehebohan pada 13 September lalu. Riuh-rendah suara-suara teriakan dari depan rumah. Saya bergegas mengenakan jilbab dan menyusul suami yang sudah lebih dulu keluar rumah.
Api! Betapa terkejutnya saya melihatnya di depan rumah kami. Tepatnya, persis di depan pagar besi. Jilatannya mengenai pagar dan pohon yang ditanam teramat dekat dengan pagar itu. Saat saya terpikir hendak mematikan sekering listrik, Ayah sudah lebih dulu mematikannya.
Tetangga depan rumah kami sedang masak-masak untuk keperluan acara pernikahan kerabat mereka di teras rumah yang jaraknya tak sampai 3 meter dari pagar rumah kami. Saat memasang tabung gas pada sebuah kompor gas satu mata, regulatornya tiba-tiba pecah. Gas yang keluar dari tabung disambar api yang berasal dari sebuah kompor lain yang tengah menyala di dekatnya.
[caption id="" align="alignleft" width="320" caption="Di rumah itu sedang ada persiapan acara pernikahan"]

Seorang lelaki tinggi besar dengan sigap menarik kompor satu mata itu. Tabung gas yang menyala ikut terseret karenanya. Laki-laki itu meletakkan kompor berikut tabung panas itu ke dalam got di tikungan – depan rumah kami.
Tetangga-tetangga sekitar membantu memadamkan api yang berasal dari sebuah tabung gas yang berada di salam got depan pagar. Ada yang memakai berember-ember air, ada yang memakai kain basah, dan ada yang menimbunnya dengan tiga buah karung besar berisi pasir.
[caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="Pendahulu pasukan pemadam kebakaran datang duluan"]





Tak lama kemudian tabung gas itu berhasil ditutup. Pekik hamdalah terdengar. Banyak mata mengucurkan air, bersyukur terhindar dari musibah. Semua yang menyaksikan menarik nafas lega.
Sungguh sebuah pelajaran berharga agar selalu berhati-hati dengan kompor gas. Tak ada salahnya mematikan dulu semua api, sekecil apapun itu sebelum memasang tabung gas baru.
Dan yang paling berharga dari semuanya, Yang Maha Kuasa memberikan pelajaran kepada kami, namun Ia tak menghendaki kebakaran terjadi. Untung empunya hajat memasak di teras rumah sehingga kompor dengan mudah dapat dievakuasi. Untung banyak yang membantu proses pemadaman api. Untung hanya dedaunan pekarangan kami yang terbakar, bukan rumah itu, bukan rumah kami, dan bukan pula rumah-rumah tetangga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI