Mohon tunggu...
Mugniar
Mugniar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mamak Blogger

Ibu dari 3 anak dan penulis freelance yang berumah maya di www.mugniar.com.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Blogshop N5M Makassar: Menulis Kreatif dalam Semangat Man Jadda Wa Jada

1 April 2012   14:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:09 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antusiasme peserta untuk foto bareng penulis favoritnya

[caption id="" align="alignleft" width="286" caption="Suasana BLogshop"][/caption]

Kompasiana Blogshop di Makassar 31 Maret kemarin berlangsung sangat meriah. Lebih 200 orang terdaftar sebagai peserta. Tanpa biaya registrasi, kegiatan semacam ini tentu saja banyak peminatnya apalagi selain mas Iskandar Jet (dari Kompasiana.Com) dan Kang Pepih Nugraha (dari Kompas.Com) hadir pula Bang A. Fuadi – penulis novel best seller Negeri 5 Menara yang memberikan sharing pengalamannya dalam menulis novel sekaligus roadshow film bertajuk sama yang tengah tayang di bioskop-bioskop di seluruh Indonesia ini.

Benang Merah dari Tiga Materi

[caption id="" align="alignright" width="364" caption="Beginilah 'gaya' bang A. Fuadi membawakan materi - bersahaja"]

Beginilah gaya bang A. Fuadi membawakan materi - bersahaja
Beginilah gaya bang A. Fuadi membawakan materi - bersahaja
[/caption] Kelihatannya seperti ada 3 materi berbeda diberikan oleh ketiga trainer ini tetapi sebetulnya mereka memiliki benang merah yaitu membahas proses kreatif dalam menulis dari sudut pandang masing-masing.

Mas Iskandar Jet memaparkan tentang bagaimana menggali ide dan bagaimana menuliskannya secara kreatif.  Kang Pepih memaparkan tentang bagaimana menggali ide dan bagaimana menuliskannya secara kreatif dalam bentuk naratif. Sementara Bang A. Fuadi memaparkan bagaimana proses kreatif dirinya dalam menggali ide dan menuliskannya menjadi novel sekaligus memotivasi peserta melalui pencapaian yang diperolehnya dari seorang anak kampung tepi danau Maninjau sehingga bisa bersekolah di beberapa negara dan melakukan backpacking ke 30 negara bersama istri tercinta, membuat novel yang laris-manis, menggugah banyak orang, dan kini telah difilmkan pula.

Dari ketiga pemateri ini saya menyimpulkan bahwa ibarat udara - ide ada dimana-mana. Ia ada di balik koran/berita, buku/majalah, TV/radio, internet, film, perjalanan, pengalaman pribadi, bahkan dalam percakapan sehari-hari. Tinggal bagaimana kepekaan kita dalam ‘menangkap’-nya dan menuangkannya dalam deretan huruf yang bermakna.

Sangat menarik pengalaman bang A. Fuadi karena profesi terdahulunya adalah wartawan. Semua orang tahu, gaya menulis wartawan dan novelis jauh berbeda. Maka untuk bisa membuat novel yang enak dibaca, bang A. Fuadi bersungguh-sungguh belajar. Berbagai buku menulis fiksi dalam bahasa Inggris dilalapnya, ia pun belajar dari kamus dan tesaurus.

Ia memantapkan niatnya menulis yaitu ingin memberi manfaat kepada sebanyak-banyaknya orang, dan ia melakukan riset dengan mengumpulkan bahan. Ia juga membuat alur kerja – di antaranya dengan membuat mind mapping dan mempelajari semua catatan/surat lama untuk mendeskripsikan kembali karakter, alur, plot, dan setting dengan presisi. Selain itu ia senantiasa memaksa diri menulis secara konsisten setiap hari, sibuk bukan alasan tak melakukannya. Maka transformasi pun terjadi, ia kini menjadi salah seorang novelis yang digandrungi seantero negeri.

Man Jadda Wajada yang terpancar dari bang A. Fuadi: (belajar + bekerja) keras
Man Jadda Wajada yang terpancar dari bang A. Fuadi: (belajar + bekerja) keras

‘Oleh-Oleh’ Bermakna

  • Kreatif tidak memiliki satu perspektif tunggal yang otoratif. Ia bisa berarti kebaruan atau tidak copas. Yang pasti kreatif itu bukan apa yang dicari tetapi apa yang ditemukan (mas Iskandar Jet)
  • Menulislah dari hati tentang cerita kehidupan. Suara hati menunjukkan kepribadian penulisnya. Hal ini perlu untuk memberikan ‘rasa’ dalam tulisan agar tidak membosankan. Menulislah selayaknya bercakap-cakap. Jangan menulis seperti orang lain menulis (kang Pepih).
  • Menulis bisa membuat awet muda. Kalimat ini merupakan kiasan dari: jasad akan dikubur tapi tulisan akan tetap hidup. Maka menulislah yang baik-baik yang tak sekadar kata-kata. Sehingga tulisan itu mempunyai kekuatan dan ‘menembus kepala’ banyak orang. Ingat motto Man Jadda Wajada –  barang siapa bersungguh-sungguh akan ‘mendapatkan’ (bang A. Fuadi)

[caption id="" align="aligncenter" width="358" caption="Teman-teman saya sedang ikut kompetisi "]

Teman-teman saya sedang ikut kompetisi Live tweet (atau lagi ngetik SMS bu?) ^__^
Teman-teman saya sedang ikut kompetisi Live tweet (atau lagi ngetik SMS bu?) ^__^
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="347" caption="Game "]
Game Apa Ini Kaue yang dipandu MC lincah nan menggemaskan :D hadiahnya: tiket nonton film Negeri 5 Menara
Game Apa Ini Kaue yang dipandu MC lincah nan menggemaskan :D hadiahnya: tiket nonton film Negeri 5 Menara
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="448" caption="Sesi foto bareng"]
Sesi foto bareng
Sesi foto bareng
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="358" caption="Antusiasme peserta untuk foto bareng penulis favoritnya"]
Antusiasme peserta untuk foto bareng penulis favoritnya
Antusiasme peserta untuk foto bareng penulis favoritnya
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="Jadi penulis terkenal, kayak artis yah :)"]
Jadi penulis terkenal, kayak artis yah :)
Jadi penulis terkenal, kayak artis yah :)
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="Merchandise Kompasiana Blogshop"]
Merchandise Kompasiana Blogshop
Merchandise Kompasiana Blogshop
[/caption]

Islamic Banking (IB)

Sesi terakhir dibawakan oleh seorang pegawai Bank Indonesia. Diawali dengan seruan Man Jadda Wajada, ia memberikan sedikit penjelasan mengenai Islamic Banking, “Perbankan syariah tidak bersifat eksklusif. Ini adalah solusi dari sistem perbankan. Siapa pun bisa menjadi nasabah. Salah satu contohnya nasabah kami adalah Susi Susanti.”

IB adalah tuan rumah yang baik dalam blogshop kali ini. Bukan hanya ruangan yang nyaman, konsumsi yang enak pun disediakan bagi peserta. Dua dos snack dan satu dos besar makan siang yang sarat sungguh membuat kami sangat konsentrasi mengikuti acara ini. Terimakasih IB.

***

Ini kali kedua saya mengikuti Kompasiana Blogshop. Semua materi tak ada yang sama dengan tahun lalu. Baik mas Iskandar Jet dan kang Pepih patut diacungi jempol dalam hal ini. Dan tentu saja patut pula diacungi buat bang A. Fuadi yang telah bersedia membagi pengalaman berharganya. Terimakasih Kompasiana.

Makassar, 1 April 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun