Fadli Lawahizh anak ketiga dari 3 bersaudara lahir pada tanggal 22 Januari 2003 di Kuningan titik ia berasal dari keluarga sederhana dengan ayah yang bekerja sebagai buruh dan ibu yang berprofesi sebagai guru pendidikan anak usia dini (PAUD). Namun demikian, mereka selalu memberikan dukungan penuh kepada Fadli dalam setiap langkah hidupnya.
Pendidikan Fadli dimulai dari PAUD Mekarsari, kemudian berlanjut ke SD Negeri Sukasari, MTS Pembangunan Mandirancan, dan SMA Pembangunan Mandirancan. Saat ini, ia sedang menempuh semester 4 di Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam di UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon.
Awalnya, Fadli tidak mengenal apa itu genre dan tidak mengetahui apa-apa tentangnya. Namun, lingkungan di organisasi kampus yang sering terlibat dalam kegiatan Duta Genre di daerah Cirebon dan Brebes membuatnya mulai mendengar sedikit demi sedikit tentang Duta Genre dan peran mereka. Meski begitu, ketertarikannya belum tumbuh saat itu.
Pada tahun 2023, ketika ada pendaftaran untuk Duta Genre, Fadli tiba-tiba merasa tertarik dan memutuskan untuk mendaftar. Keputusan ini dilatarbelakangi oleh keinginannya untuk mencoba sesuatu yang lebih besar dan menantang, setelah sebelumnya pernah ikut dalam pemilihan Duta Kampus namun belum berhasil menjadi juara umum. Ia ingin membuktikan kepada dirinya sendiri alasan kegagalannya di Duta Kampus sebelumnya. Dengan introspeksi diri, banyak belajar, dan mengasah berbagai kemampuan, Fadli ingin menikmati proses seleksi dan mendapatkan pengalaman sebagai Duta.
Sebagai Duta Genre (Generasi Berencana), Fadli memiliki tanggung jawab besar. Program ini digagas oleh BKKBN dengan tujuan agar remaja bisa merencanakan kehidupan mereka secara matang, mulai dari pendidikan, karir, hingga kehidupan berumah tangga. Duta Genre diharapkan menjadi role model bagi remaja, menghindari tiga ancaman dasar kesehatan reproduksi remaja: seks pranikah, pernikahan dini, dan kehamilan di luar nikah.
Tugasnya meliputi edukasi, memberikan contoh, dan menjalankan program-program yang diadakan oleh dinas terkait. Pengalaman paling berkesan bagi Fadli adalah saat diberangkatkan ke Jawa Barat untuk mewakili Kuningan. Kegiatan di tingkat provinsi ini memberinya kesempatan bertemu banyak orang dari 27 kota di Jawa Barat, yang semuanya berkumpul di satu tempat.
Menjadi Duta Genre membawa banyak perubahan positif bagi Fadli. Ia menjadi lebih percaya diri, berpenampilan lebih rapi, dan lebih terstruktur saat berbicara di depan umum. Ia merasa semakin bermanfaat bagi banyak orang dan memiliki cara pandang yang lebih beragam.
Harapannya adalah agar semua orang bisa lebih bermanfaat untuk diri mereka sendiri dengan lebih mengenal dan memahami diri mereka. Dengan demikian, mereka bisa merencanakan hidup mereka secara maksimal dan memberikan manfaat lebih bagi orang lain.
Kisah Fadli Lawahizh adalah inspirasi bagi remaja lainnya untuk terus berusaha dan tidak takut mencoba hal-hal baru. Melalui peranannya sebagai Duta Genre, ia membuktikan bahwa dengan kerja keras dan ketekunan, kita bisa meraih pencapaian yang membanggakan dan bermanfaat bagi banyak orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H