Jalan yang kulalui
Penuh lika-liku dan duri
Tajam, menusuk, perih beririh
Gelap mencengkam, membungkam aras jiwa
     Sekai-kali ku bertanya
     Pada alam hijau menyapa
     Pantaskah aku jadi tuannya
     Sekali-kali ku bercerita
     Masihkah ada asa menggelora
Satu detik satu titik
Gemercik air rintik
Membuat mata melirik
Hati pun terusik
Menuntun ku ke arah
Mata air mengalir
Mengambil mengusap secara bergilir
     Langkah demi langkah
     Kubentangkan sajadah
     Dengan tangan tengadah
     Melantunkan syair doa yang indah
     Tak kuasa air mata keluh
     Segala beban seolah luruh
     Pada malam yang menjadi saksi
     Hanya menyisakan ruang antara aku dan Illahi
Doa adalah kalam Tuhan
Penguat iman , benteng kekuatan
Doa adalah rahmat Tuhan
Akankah kalian percaya??
Atau tenggelam dalam lara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H