Mohon tunggu...
Muzumaki Menma
Muzumaki Menma Mohon Tunggu... karyawan swasta -

^_^\r\n

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perjalan Menuju Rumah

8 Juni 2013   16:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:20 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sore itu, aku dan kawan-kawan berjalan bersama untuk pulang ke rumah. Rumah kami berada di desa sebelah dari tempat kami bersekolah. Kurang lebih selama 45 menit jalan kaki aku dan kawan-kawan bisa sampai di kediaman kami.

Perjalanan kami cukup menyenangkan, karena kami melewati tempat-tempat menarik yang dapat menyegarkan kembali pikiran setelah lelah berpikir di sekolah. Di dalam perjalanan kami melewati perkebunan milik warga yang di penuhi oleh berbagai macam jenis pepohonan. Pepohonan di sini tertata rapi, berbaris mengiringi jalan dan meneduhkan perjalanan kami. Lalu, kami juga melewati sawah yang membentang yang menjadi perbatasan anatara desa kami dengan desa tempat sekolah kami berada. Sawah yang di huni tanamana padi di sini hampir pada musim panen, itu dapat terlihat dari warna tanamannya yang sudah menguning dan padinya yang merunduk karena sudah terisi. Melihat pemandangan ini membuatku teringat akan nasehat guruku yang mengajar bela diri di sekolah.

"Menjadi manusia itu tidak pantas untuk menyombongkan diri. Seberapa banyak pun ilmu yang kalian miliki dan sehebat apapun kalian dapat membela diri, itu semua tidak pantas untuk kalian sombongkan. Karena pada hakekatnya ilmu dan kehebatan yang kalaian miliki bukanlah milik kalian melainkan milik Allah Yang Maha memiliki Imu lagi Maha Hebat. Ambillah pelajaran dari tanaman padi. Semakin dia berisi, maka dia akan semakin merunduk. Jadilah kalian seperti itu, tunduk dan taat kepada Allah Tuhan Semesta Alam" guruku menasehati kami dengan penuh emosional.

Setelah melewati sawah yang cukup luas ini, akhirnya kami semua tiba di desa kami. Kami pun berpencar menuju rumah kami masing-masing. Saatnya untuk kami mengerjakan pekerjaan rumah yang di berikan para guru di sekolah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun