Mohon tunggu...
Kuning Hitam
Kuning Hitam Mohon Tunggu... Petani - Komunitas Ranggon Sastra

Semua ini terjadi, lewat tanpa permisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak yang gila

21 Agustus 2020   22:14 Diperbarui: 21 Agustus 2020   22:15 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hahaha gila.
Ya, dunia sudah gila sejak lama, kekasih.
Lihat saja itu di lahan belakang
ada tentara yang sedang berperang;
melawan penjajah:
petani yang menjarah tanah
untuk kebutuhan rumah

Tentara berdiri di samping buldozer
mengawal nkri nya yang mati.
Dan ketika petani datang dengan kepalan tangan
langsung siaga kokang senjata

Gila bukan?
Hanya dengan kepalan tangan
mereka bisa menjadi macan
yang kelaparan seminggu tidak makan

Benar benar gila kekasih.
Bayangkan saja:
negara kesatuan republik indonesia
menganggap petani sebagai penjajah
yang menjarah tanah airnya

Lalu bagaimana nkri ingin makan
bila lahan sudah jadi perusahaan imporan.
Apakah tentara akan menanam senjata
amit amit jabang bayi
bisa bisa berbuah peluru
melesat tanpa ragu:
ke arah petani
atau ke arah tentara sendiri

Jakarta, Agustus 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun