Mohon tunggu...
Kuning Hitam
Kuning Hitam Mohon Tunggu... Petani - Komunitas Ranggon Sastra

Semua ini terjadi, lewat tanpa permisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kuminta Kau Menarilah

11 Mei 2020   00:38 Diperbarui: 11 Mei 2020   00:37 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menarilah. ringankan
biar keringat keluar bermunceratan
Menarilah. ringankan
tunggu apa lagi? tempat sampah terbuka
buang segala takut
lalu telanjang di manapun
seakan tak pernah terjadi apa-apa.
ya. Menarilah. kunci telinga
jangan dengarkan orang bicara cinta
jangan biarkan omong kosong meraba kaca jendela.
Menarilah. pejamkan mata
raih satu titik cahaya.
kuminta kau Menarilah. tutup mulut
maka kaki akan melangkah
maka tangan akan melambai.
Menarilah. jangan khawatir
lewati segala getir.
Menarilah


Jakarta, April 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun