SOP Nanas
Nara termenung di depan kulkas, menatap nanas matang dan segenggam kacang tanah di atas meja. Rasa laparnya beradu dengan kebingungan. "Mau masak apa ya?" gumamnya.
Nanasnya terlihat begitu segar, dengan kulit kuning cerah dan aroma manis yang menggoda. Kacang tanahnya pun renyah, siap diolah menjadi hidangan lezat. Tapi Nara tak tahu harus mulai dari mana.
Ia membuka buku resepnya, berharap menemukan inspirasi. Namun, semua resep yang ia temukan membutuhkan bahan-bahan lain yang tidak ia punya. Nara mulai frustrasi.
Tiba-tiba, Nara teringat Bu Arni, tetangganya yang terkenal dengan keahlian memasaknya. Ia bergegas keluar rumah, menuju rumah Bu Arni yang tak jauh dari sana.
"Bu Arni?" Nara mengetuk pintu dengan sopan.
"Nara? Ada apa nak?" Bu Arni membukakan pintu dengan senyuman ramah.
"Bu, Nara bingung mau masak apa. Ada nanas dan kacang tanah di rumah, tapi Nara gak tau cara mengolahnya." Nara menjelaskan dengan wajah memelas.
Bu Arni tertawa kecil. "Masak apa saja bisa, Nak. Tergantung selera kamu."