Mohon tunggu...
Mugiarni Arni
Mugiarni Arni Mohon Tunggu... Guru - guru kelas

menulis cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Harta Berkah

30 November 2023   11:13 Diperbarui: 30 November 2023   11:19 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar pixabay.com gratis 

Fajar pun kembali ke rumah. Ia merasa sangat senang karena telah bisa membantu orang lain. Ia merasa bahwa hartanya semakin berkah setelah ia menolong orang lain.

Fajar terus berusaha untuk berbuat kebaikan. Ia selalu membantu orang-orang yang membutuhkan. Ia juga selalu bersedekah untuk membantu orang-orang yang kurang mampu.

Seiring berjalannya waktu, Fajar semakin diberkahi oleh Allah. Hartanya semakin bertambah dan kehidupannya semakin sejahtera. Namun, Fajar tidak pernah lupa untuk bersyukur kepada Allah. Ia selalu menggunakan hartanya untuk berbuat kebaikan.

Suatu hari, Fajar sedang berjalan-jalan di desa ketika ia bertemu dengan pengemis yang pernah ia tolong dulu. Pengemis itu sudah tidak lagi menjadi pengemis. Ia telah membuka warung kecil untuk menghidupi keluarganya.

Pengemis itu sangat berterima kasih kepada Fajar. Ia mengatakan bahwa Fajar telah mengubah hidupnya. Ia telah menjadi orang yang lebih baik setelah dibantu oleh Fajar.

Fajar merasa sangat senang mendengar cerita pengemis itu. Ia merasa bahwa apa yang telah ia lakukan telah bermanfaat bagi orang lain.

Fajar dan Rini hidup bahagia dengan harta yang berkah. Mereka selalu bersyukur atas apa yang mereka miliki. Mereka juga selalu berusaha untuk berbuat kebaikan kepada orang lain.

Kesimpulan

Harta yang berkah tidak hanya datang dari banyaknya harta yang kita miliki. Harta yang berkah juga datang dari hati yang bersih dan tulus. Orang yang memiliki harta yang berkah akan selalu bersyukur kepada Allah dan selalu berusaha untuk berbuat kebaikan kepada orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun