Mohon tunggu...
Mugiarni Arni
Mugiarni Arni Mohon Tunggu... Guru - guru kelas

menulis cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Pengangguran Sejati

30 November 2023   08:38 Diperbarui: 30 November 2023   09:19 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengangguran Sejati

Oleh Mugiarni 

Pagi hari yang cerah di Kota Tangerang. Langit biru tanpa awan, matahari bersinar cerah, udara segar. Namun, bagi seorang pemuda bernama Rudi, pagi hari itu terasa hambar. Ia berjalan kaki menyusuri trotoar di Jalan Gatot Subroto.

Rudi adalah pengangguran sejati. Ia pernah memiliki usaha kecil-kecilan, namun usahanya bangkrut. Sejak saat itu, ia menjadi pengangguran. Ia sudah mencoba berbagai cara untuk mendapatkan pekerjaan, namun belum berhasil.

Rudi berjalan dengan langkah berat. Ia merasa putus asa. Ia tidak tahu harus berbuat apa lagi. Ia hanya bisa berharap agar ada keajaiban yang terjadi.

Tiba-tiba, Rudi melihat sebuah kecelakaan lalu lintas di depan matanya. Sebuah mobil menabrak seorang pengendara sepeda motor. Pengendara sepeda motor itu terpental dan tergeletak di jalan.

Rudi bergegas menghampiri pengendara sepeda motor itu. Ia melihat bahwa pengendara sepeda motor itu mengalami luka-luka. Rudi membantu pengendara sepeda motor itu untuk berdiri.

"Terima kasih," kata pengendara sepeda motor itu. "Anda telah menyelamatkan saya."

"Tidak apa-apa," kata Rudi. "Semoga luka-luka Anda cepat sembuh."

Rudi membantu pengendara sepeda motor itu untuk naik ke mobil ambulans yang datang. Setelah ambulans itu pergi, Rudi melanjutkan perjalanannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun