Oleh MugiarniÂ
Hari itu, Bu Arni sedang mengajar kelas 5 SD tentang hewan vertebrata dan avertebrata. Bu Arni menjelaskan bahwa hewan vertebrata adalah hewan yang memiliki tulang belakang, sedangkan hewan avertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang belakang.
Vivi, salah satu murid di kelas Bu Arni, mendengarkan dengan seksama penjelasan Bu Arni. Vivi adalah anak yang cerdas dan suka belajar. Ia selalu ingin tahu tentang segala hal, termasuk tentang hewan.
Setelah Bu Arni selesai menjelaskan, Vivi mengangkat tangannya. "Bu, hewan avertebrata itu apa?" tanya Vivi.
Bu Arni tersenyum. "Hewan avertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang belakang," jawab Bu Arni. "Hewan avertebrata memiliki ciri-ciri tubuh yang lunak atau keras, dan memiliki sistem saraf yang tersebar di seluruh tubuhnya."
"Contoh hewan avertebrata antara lain cacing, serangga, kerang, dan ubur-ubur," lanjut Bu Arni.
Vivi mengangguk mengerti. "Jadi, hewan avertebrata itu adalah hewan yang tidak memiliki tulang belakang," kata Vivi.
"Benar," kata Bu Arni. "Hewan avertebrata memiliki banyak jenis dan ragam. Setiap jenis hewan avertebrata memiliki ciri-ciri dan habitat yang berbeda-beda."
Bu Arni kemudian menjelaskan lebih lanjut tentang ciri-ciri dan habitat hewan avertebrata. Ia juga menjelaskan tentang peran hewan avertebrata bagi kehidupan manusia.
Vivi mendengarkan dengan seksama penjelasan Bu Arni. Ia semakin tertarik untuk mempelajari tentang hewan avertebrata.
Setelah pelajaran selesai, Vivi mendatangi Bu Arni. "Bu, bolehkah saya bertanya lagi?" tanya Vivi.
"Tentu saja," kata Bu Arni.
"Apakah hewan avertebrata juga memiliki klasifikasi?" tanya Vivi.
Bu Arni mengangguk. "Hewan avertebrata memiliki klasifikasi yang sama dengan hewan vertebrata," jawab Bu Arni. "Hewan avertebrata dibagi menjadi beberapa filum, yaitu filum Porifera, filum Cnidaria, filum Platyhelminthes, filum Nemathelminthes, filum Mollusca, filum Arthropoda, filum Annelida, dan filum Echinodermata."
Vivi semakin penasaran. Ia ingin tahu lebih lanjut tentang klasifikasi hewan avertebrata.
"Bu, bisakah Ibu menjelaskan klasifikasi hewan avertebrata?" tanya Vivi.
Bu Arni tersenyum. "Tentu saja," jawab Bu Arni.
Bu Arni kemudian menjelaskan klasifikasi hewan avertebrata kepada Vivi. Ia menjelaskan ciri-ciri dan contoh hewan dari masing-masing filum.
Vivi mendengarkan dengan seksama penjelasan Bu Arni. Ia semakin memahami tentang klasifikasi hewan avertebrata.
"Terima kasih, Bu," kata Vivi. "Saya jadi lebih mengerti tentang hewan avertebrata."
Bu Arni tersenyum. "Sama-sama," kata Bu Arni. "Semoga kamu semakin menyukai pelajaran sains."
Vivi mengangguk. Ia memang menyukai pelajaran sains. Ia selalu ingin tahu tentang segala hal yang berkaitan dengan sains.
Vivi pulang ke rumah dengan perasaan senang. Ia telah belajar banyak tentang hewan avertebrata. Ia bertekad untuk mempelajari lebih lanjut tentang hewan avertebrata.
Keesokan harinya, Vivi pergi ke perpustakaan untuk mencari buku tentang hewan avertebrata. Ia menemukan beberapa buku tentang hewan avertebrata. Vivi membaca buku-buku tersebut dengan seksama.
Vivi semakin tertarik untuk mempelajari tentang hewan avertebrata. Ia mulai mengumpulkan informasi tentang hewan avertebrata dari berbagai sumber. Ia juga mulai mengamati hewan avertebrata di lingkungan sekitar rumahnya.
Vivi semakin memahami tentang hewan avertebrata. Ia menyadari bahwa hewan avertebrata memiliki peran yang penting bagi kehidupan manusia. Hewan avertebrata berperan dalam rantai makanan, penyerbukan tanaman, dan bahkan kesehatan manusia.
Vivi bangga karena telah belajar banyak tentang hewan avertebrata. Ia bertekad untuk membagikan pengetahuannya tentang hewan avertebrata kepada orang lain.
Vivi kemudian membuat sebuah presentasi tentang hewan avertebrata. Ia mempresentasikan presentasinya di depan kelas.
Presentasi Vivi mendapat sambutan yang baik dari teman-teman dan gurunya. Teman-teman dan gurunya memuji Vivi karena presentasinya yang informatif dan menarik.
Vivi merasa senang karena presentasinya dapat bermanfaat bagi orang lain. Ia bertekad untuk terus belajar dan berbagi pengetahuan dengan orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H