Mohon tunggu...
Mugiarni Arni
Mugiarni Arni Mohon Tunggu... Guru - guru kelas

menulis cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Nenekku, Cintaku

12 November 2023   09:51 Diperbarui: 12 November 2023   10:12 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar pixabay.com gratis 

Cerpen 

Nenekku, Cintaku

Oleh: Mugiarni 

Nara selalu berusaha mengambil hati neneknya. Setiap kali pulang kampung, ia selalu membawakan oleh-oleh yang disukai neneknya. Ia juga selalu menyempatkan diri untuk membantu neneknya di rumah. Nara tahu bahwa neneknya sudah tua dan mulai kesulitan untuk melakukan berbagai hal. Suatu hari, Nara bertanya kepada ibunya, "Ibu, kenapa sih nenek lebih sayang sama cucunya ketimbang sama anaknya sendiri?" Ibunya tersenyum dan menjawab, "Nara, nenek itu sudah tua. Ia sudah melewati banyak hal dalam hidupnya. Ia sudah merasakan suka dan duka, bahagia dan sedih. Ia sudah melihat anak-anaknya tumbuh dewasa dan memiliki keluarga mereka sendiri. "Nenek itu sudah tidak punya banyak ambisi lagi. Ia hanya ingin menghabiskan sisa hidupnya dengan tenang dan bahagia. Ia ingin melihat cucu-cucunya tumbuh menjadi orang yang baik dan sukses. "Oleh karena itu, nenek itu lebih sayang sama cucunya. Cucunya adalah harapan dan kebahagiaan neneknya. Cucunya adalah masa depan neneknya." Nara mengangguk-angguk mengerti. Ia mulai memahami mengapa neneknya selalu tersenyum dan bahagia saat bersamanya. Ia adalah harapan dan kebahagiaan neneknya. Nara semakin berusaha untuk mengambil hati neneknya. Ia ingin neneknya selalu bahagia. Ia ingin neneknya selalu tersenyum. Suatu hari, Nara sedang bermain di halaman rumah neneknya. Ia melihat neneknya sedang duduk di kursi teras sambil memandangi matahari terbenam. Nara menghampiri neneknya dan duduk di sampingnya. "Nenek," kata Nara. "Nenek suka matahari terbenam, ya?" Neneknya tersenyum dan mengangguk. "Iya, Nara. Nenek suka sekali melihat matahari terbenam. Nenek suka melihat keindahannya. Nenek suka melihat kemegahannya." "Nenek," kata Nara lagi. "Nenek itu orang yang paling kuat yang pernah Nara kenal." Neneknya terkejut mendengar kata-kata Nara. "Kenapa kau bilang begitu, Nara?" "Karena nenek itu sudah melewati banyak hal dalam hidupnya," kata Nara. "Nenek itu sudah melihat anak-anaknya tumbuh dewasa dan memiliki keluarga mereka sendiri. Nenek itu sudah mengalami suka dan duka, bahagia dan sedih. "Tapi, nenek tetap kuat. Nenek tetap tersenyum dan bahagia. Nenek tetap menjadi harapan dan kebahagiaan bagi anak-anaknya dan cucu-cucunya. "Nenek itu orang yang paling kuat yang pernah Nara kenal." Neneknya tersenyum lebar. Ia memeluk Nara dengan erat. "Terima kasih, Nara. Kata-katamu membuat nenek bahagia." Nara tersenyum juga. Ia senang bisa membuat neneknya bahagia. Nara dan neneknya terus menghabiskan waktu bersama. Mereka mengobrol, tertawa, dan saling bertukar cerita. Nara semakin menyadari betapa cintanya neneknya padanya. Nara berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan selalu berusaha untuk membuat neneknya bahagia. Ia akan selalu menjadi harapan dan kebahagiaan neneknya. **Akhir** Cerpen ini menggambarkan hubungan antara nenek dan cucu. Cerpen ini juga menggambarkan bagaimana nenek lebih sayang pada cucunya ketimbang pada anaknya sendiri. Ada beberapa alasan mengapa nenek lebih sayang pada cucunya. Pertama, nenek sudah melewati banyak hal dalam hidupnya. Ia sudah melihat anak-anaknya tumbuh dewasa dan memiliki keluarga mereka sendiri. Ia sudah mengalami suka dan duka, bahagia dan sedih. Oleh karena itu, nenek lebih menghargai waktu yang ia miliki bersama cucunya. Kedua, cucu adalah harapan dan kebahagiaan nenek. Cucu adalah masa depan nenek. Nenek ingin melihat cucunya tumbuh menjadi orang yang baik dan sukses. Oleh karena itu, nenek lebih perhatian dan kasih sayang kepada cucunya. Pada cerpen ini, Nara selalu berusaha untuk mengambil hati neneknya. Ia tahu bahwa neneknya sudah tua dan mulai kesulitan untuk melakukan berbagai hal. Nara ingin membuat neneknya bahagia. Pada akhirnya, Nara berhasil membuat neneknya bahagia. Neneknya merasa bersyukur memiliki cucu seperti Nara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun