Bunga Kamboja Penyejuk Makam Suamiku
Oleh: MugiarniÂ
Sudah hampir tiga tahun lamanya suamiku meninggal dunia. Ia pergi meninggalkanku untuk selamanya. Aku senantiasa mengenangnya. Menerima kepergiannya sebagai suatu takdir yang harus aku jalani.
Setiap hari aku selalu mengunjungi makamnya. Aku selalu berdoa untuknya, pagi, siang, dan di keheningan malam. Aku berharap doaku bisa sampai kepadanya.
Suatu hari, aku melihat ada sekuntum bunga Kamboja yang tumbuh di samping makam suamiku. Bunga itu tumbuh dengan subur. Bunganya berwarna putih bersih. Aku sangat senang melihat bunga itu.
Aku yakin bahwa bunga Kamboja itu adalah hadiah dari suamiku. Ia ingin menunjukkan kepadaku bahwa ia masih ada di sini, bersamaku.
Sejak saat itu, aku selalu merawat bunga Kamboja itu. Aku menyiramnya setiap hari. Aku juga sering membersihkan makam suamiku.
Bunga Kamboja itu menjadi penyejuk bagiku. Setiap kali aku melihatnya, aku merasa lebih dekat dengan suamiku.
Aku tahu bahwa suamiku sekarang sudah tenang di sisi Tuhan. Ia tidak akan pernah melupakanku.
**Berikut adalah kutipan dari cerpen tersebut:**