Cinta Dengan  Sekeping luka
Bagian 39
Purbaningrum, Aditya, dan putri kecil mereka melangkah maju dengan keyakinan bahwa cinta dan kerja keras akan membawa mereka menuju masa depan yang gemilang. Mereka terus menghargai  tiap momen indah dalam kehidupan mereka, menghormati ikatan keluarga yang kuat, dan menjaga hubungan yang harmonis dengan alam dan sesama.
*******
Ketika senja menjelang, mereka berjalan pulang ke rumah mereka di dekat kebun buah dengan hati penuh rasa syukur. Cahaya hangat lampu rumah menyambut mereka, menandakan kembali ke pelukan keluarga yang hangat dan penuh kasih sayang.
Di dalam rumah yang penuh kebahagiaan, mereka menikmati makan malam bersama, meletakkan buah-buahan yang mereka petik dengan penuh kebanggaan di atas meja. Mereka bercerita tentang petualangan mereka di kebun buah, tertawa bersama, dan berbagi rencana masa depan.
Purbaningrum dan Aditya menyadari bahwa kebun buah bukan hanya memberikan mereka buah-buahan yang lezat, tetapi juga memberi mereka pelajaran berharga tentang kerja keras, kesabaran, dan kegigihan dalam menggapai impian. Mereka mengajarkan putri kecil mereka untuk menghargai proses, mengasihi alam, dan menjadi pribadi yang tangguh dan bertanggung jawab.
Dalam tidur yang nyenyak di malam hari, mereka merasakan kedamaian dan kebahagiaan yang hanya bisa ditemukan dalam ikatan keluarga yang kokoh. Mereka tahu bahwa apapun yang terjadi di dunia ini, mereka selalu memiliki satu sama lain untuk saling mendukung, mencintai, dan membangun masa depan yang lebih baik bersama.
Dan di tengah kebun buah yang subur dan indah, rumah mereka menjadi tempat perlindungan dan kedamaian. Di dalamnya, cinta mereka bersemi dan tumbuh bersama-sama dengan harapan, impian, dan kenangan yang tak terlupakan.
Mereka terus merawat kebun buah dengan penuh kasih sayang, memetik buah-buahan yang telah mereka tanam dengan hati penuh kegembiraan. Dalam setiap gigitan buah yang mereka nikmati, mereka merasakan kehadiran alam dan keberkahan yang tak terhingga.