Mohon tunggu...
Mugiarni Arni
Mugiarni Arni Mohon Tunggu... Guru - guru kelas

menulis cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Cinta...

17 Juni 2023   06:38 Diperbarui: 17 Juni 2023   07:03 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar Canva

Cinta Dengan  Sekeping luka

Bagian 38

Di tengah kebun buah, mereka menemukan kedamaian yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Mereka merasa terhubung dengan aliran kehidupan itu sendiri, dengan segala keajaiban dan keindahannya. Mereka mengamati pohon-pohon buah yang tumbuh subur, menghiasi langit-langit dengan buah-buah yang berwarna-warni.

Purbaningrum, Aditya, dan putri kecil mereka berjalan di antara pohon-pohon yang tinggi, sambil memetik buah-buah yang matang dengan penuh kecermatan. Mereka merasakan getaran alam yang begitu kuat, mengalir melalui setiap sentuhan mereka dengan buah-buahan.

Mereka merasakan kehangatan dan kegembiraan saat mereka mencicipi buah-buahan segar yang mereka petik. Rasa manis yang memenuhi mulut mereka menjadi simbol keberhasilan dan kebahagiaan dalam usaha mereka di kebun buah.

Sementara mereka menikmati buah-buahan yang mereka petik, mereka berbagi cerita tentang perjalanan mereka dalam menanam dan merawat kebun tersebut. Mereka tertawa bersama mengenang kejadian lucu dan menguatkan satu sama lain dengan kisah-kisah inspiratif.

Di tengah cahaya matahari yang memancar hangat, mereka duduk bersama di bawah pohon rindang. Suara riang putri kecil mereka mengiringi keheningan kebun. Purbaningrum dan Aditya saling berpandangan dengan penuh cinta, menyadari bahwa kebun buah ini adalah hasil dari kerja keras, cinta, dan kebersamaan mereka.

Mereka menyadari bahwa kebun buah bukan hanya tempat untuk menanam dan memetik buah, tetapi juga tempat untuk membangun kenangan indah, menguatkan ikatan keluarga, dan menumbuhkan jiwa yang penuh dengan kebaikan.

Di balik keindahan kebun buah, mereka juga menyadari tanggung jawab mereka untuk menjaga kelestarian alam. Mereka mempraktikkan pola hidup yang ramah lingkungan, seperti menggunakan pupuk organik, menghemat air, dan menjaga keseimbangan ekosistem di sekitar kebun.

Purbaningrum, Aditya, dan putri kecil mereka membayangkan masa depan yang cerah, di mana kebun buah mereka terus tumbuh dan berkembang. Mereka bermimpi untuk membagikan keindahan dan kenikmatan kebun buah mereka dengan orang lain, mengundang tetangga dan teman-teman untuk merasakan keajaiban alam yang mereka cintai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun