Mohon tunggu...
Mugi
Mugi Mohon Tunggu... Freelancer - Let me know if you have a time machine

Sedang belajar

Selanjutnya

Tutup

Horor

Kutukan Pantai Viral (Bagian 5)

20 Agustus 2024   20:45 Diperbarui: 20 Agustus 2024   20:48 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Air mata mulai mengalir tanpa bisa ia tahan. Pikirannya mulai dipenuhi oleh berbagai pertanyaan. "Mengapa mereka tidak pernah memberitahuku? Kenapa aku harus tahu dari kertas-kertas ini?" Hatinya terasa hancur, dan ia merasa seperti ada jarak yang tiba-tiba tercipta antara dirinya dan orang tua yang selama ini begitu dicintainya.

Namun, di balik semua kebingungan dan rasa sakit itu, ada juga perasaan bersalah. Ia tahu, orang tua angkatnya sangat mencintainya, dan mungkin mereka hanya ingin melindunginya. Tetapi, mengetahui kebenaran dengan cara seperti itu membuatnya merasa kehilangan arah, seolah-olah fondasi hidupnya tiba-tiba runtuh.

Setelah beberapa saat terdiam, Lis menyeka air matanya dan menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan diri. Ia menyadari bahwa pegawai kelurahan masih menunggu di warung, dan ia harus kembali. Dengan tangan yang masih gemetar, ia mengambil Kartu Keluarga, kemudian menutup lemari dengan perasaan berat.

Saat kembali ke warung, ia memberikan Kartu Keluarga itu kepada pegawai kelurahan dengan senyuman yang dipaksakan. "Ini, Pak. Maaf menunggu lama," katanya, mencoba menyembunyikan kegelisahan yang mengguncang hatinya.

Setelah pegawai kelurahan itu pergi, Lis duduk di kursi belakang meja kasir, menatap kosong ke arah jalan. Di kepalanya, berbagai pikiran berputar tanpa henti. Hidupnya yang tadi terasa begitu biasa dan damai, kini dipenuhi oleh ketidakpastian. Meski ia masih mencintai kedua orang tuanya, ia tahu bahwa ia harus segera mencari penjelasan tentang kenyataan yang baru saja ia ketahui.

*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun