Sebenarnya ada niat terlintas untuk bergabung, namun pace mereka terlalu kencang bagiku. Selain itu juga, aku hanya mengikuti mereka sampai jalan Merdeka saja.Â
Mereka melanjutkan berlari melintasi jalan Jawa, sedangkan aku memilih jalan lurus menuju alun-alun Kota Bandung.
Memasuki Jalan Tamblong, aku merasakan nikmatnya melintasi jalanan yang masih sepi dari kendaraan bermotor di pagi hari. Selain itu juga, hangatnya sinar matahari pagi menyapa kulit dan tubuh sehingga vibes Minggu pagi semakin terasa.
Akhirnya monumen 0 Kilometer Kota Bandung terlintasi. Artinya, alun-alun Kota Bandung sudah terlihat. Beberapa puluh meter ke depan, ternyata aku baru ketahui bahwa ada fotografer juga yang standby disana.Â
Tepatnya dekat kantor Pikiran Rakyat. Menarik bagiku ketika berlari ke kawasan ini. Selain adanya "jurig" yang tengah mencari penghidupan--mungkin jika aku sempat berjumpa mereka, bisa saja sedikit membantu penghidupan mereka--dengan membuka jasa foto bersama, di kawasan ini pun banyak pasangan-pasangan yang melakukan foto pre-wedding. T
entu saja karena di kawasan ini banyak situs-situs bersejarah. Sehingga bagi siapapun yang ingin mengambil gambar dengan tema-tema retro atau klasik, sangat mendukung sekali.
Tujuan sudah tercapai, perjalanan pulang aku memilih untuk mengambil jalur Braga City Walk. Ini mungkin kali ketiga aku melintasi Braga City Walk semenjak Jalan Braga resmi dibuka khusus pejalan kaki.Â
Sehingga, setiap pengunjung bisa merasakan kenyamanan berjalan kaki di sini. Jalan Braga memang mempunyai pesonanya sendiri, wajar saja jika hampir setiap hari terjadi kemacetan. Apalagi jika sudah memasuki akhir pekan.
Selesai sudah Cerita Lari Hari Ini dengan finish dekat taman Maluku. Sisanya, aku berjalan kaki saja untuk pendinginan dan juga menurunkan heart rate agar kembali rileks seperti biasa.Â