Mohon tunggu...
Mufty Said
Mufty Said Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Tutup mulut mu dan abadikan dalam tulisan mu!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rel

27 Juni 2011   17:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:07 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[caption id="" align="alignnone" width="518" caption="Gambar : matanews.com"][/caption] "Kita bertemankan serpihan batu kali yang berdebu." "Kayu reyot dengan guratan menuanya, memberi kita jarak yang pasti, ia tak bosan mendengar berisiknya kebisuan kita." "Sesekali jangan pernah kau merasa khawatir dengan teriknya mentari sayang, karena kau selalu bersinar dimata ku." "Tak apa jika malam selalu menggelitik hingga kau menggerutu kedinginan, karena aku ada disamping mu, yang selalu setia mendengar keluh kesah hari - hari mu." "Sayang, perjalanan ini selalu penuh dengan liku, tak selalu memanjang dalam satu arah." "Jadi jangan khawatir, meski mereka bilang dua hati itu harus bersama, tetapi kita, dengan adanya jauh kita selalu ada dalam kebersamaan." "Tak apalah sayang, tak apa kita tak bersama, karena kita selalu tahu arah yang kita tuju itu sama adanya, karena kita selalu memberi makna dalam masa yang kita lalui." "Karena itu kita berdua ada, agar mereka tahu bahwa bersama itu bisa saling menemani dalam jauh. Segera bergegaslah sayang, bergegas di tempat yang kita tuju."

Sepasang rel kereta api (?).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun