Mohon tunggu...
Mufti Aulia Rahmah
Mufti Aulia Rahmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Indonesia Sehat

Dukung Target Penurunan Angka Stunting di Tahun 2023, Kelompok Mahasiswa KKN Tim I Undip Kelurahan Bayemharjo Galakan Edukasi Stunting

8 Februari 2023   19:30 Diperbarui: 8 Februari 2023   19:55 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyampaian Materi Edukasi Pencegahan Stunting Kepada Ibu-Ibu PKK Kelurahan Bayemharjo. (dokpri)

Wonogiri (28/1/2023) - Berdasarkan data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Tengah, pada tahun 2022 angka stunting di Jawa Tengah mencapai 20,9 persen atau sekitar 540 ribu kasus. Untuk mendukung target penurunan angka stunting di tahun 2023, kelompok mahasiswa KKN Tim I Undip yang berlokasi di Kelurahan Bayemharjo, Kecamatan Giritontro, Kabupaten Wonogiri, mengadakan kegiatan Edukasi Pencegahan Stunting dengan ibu-ibu PKK sebagai targetnya. Selain itu, kegiatan edukasi ini dipilih juga karena terdapat kasus stunted dan stunting di Kelurahan Bayemharjo. “Untuk di Kelurahan Bayemharjo sendiri, ada satu (1) anak yang stunting dan lima (5) anak yang stunted,” ujar Ibu Ristina selaku bidan di Puskesmas Pembantu ketika diwawancarai pada (5/1/2023).

               Edukasi Pencegahan Stunting dilaksanakan pada Hari Sabtu (28/1/2023) di balai Kelurahan Bayemharjo bertepatan dengan jadwal perkumpulan ibu-ibu PKK sekelurahan. Penyampaian materi pencegahan stunting dibawakan oleh perwakilan kelompok mahasiswa KKN Kelurahan Bayemharjo, Tristan Rizky Setyawan (21). Ada empat hal yang disampaikan dalam kegiatan ini, yaitu pengertian stunting,  ciri-ciri stunting, penyebab terjadinya stunting, dan cara pencegahannya. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Ibu Ristina yang membantu dalam mentoring dan memberikan penjelasan lebih mendalam mengenai stunting.

               Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), stunting adalah anak balita dengan nilai z-score-nya kurang dari -2.00 SD/standar deviasi (stunted) dan kurang dari – 3.00 SD (severely stunted). Kondisi gagal tumbuh kembang anak balita ini diakibatkan oleh kekurangan gizi ketika dalam kandungan hingga berumur 2 tahun. Sedangkan stunted adalah anak balita dengan panjang badan dan tinggi badan menurut umurnya kurang dibanding dengan standar baku WHO Multicentre Growth Reference Study tahun 2006. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa stunting pasti pendek (stunted) tetapi pendek belum tentu stunting. (mf)

DPL: Dr. Seno Darmanto, S.T., M.T.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Indonesia Sehat Selengkapnya
Lihat Indonesia Sehat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun