Sebagaimana telah dikabarkan bahwa Netflix akan merilis Avatar The Last Airbender (ATLA) versi live action. Film tersebut sebelumnya dikabarkan akan rilis tahun 2018, kemudian ditunda sampai tahun 2020. Meskipun beredar kabar akan rilis tahun ini, kapan tepatnya masih belum dikonfirmasi oleh pihak Netflix menimbang kondisi pandemic yang belum usai. Kabar baiknya, film ini sudah pada tahap pemilihan aktor dan akrtis papan atas. Selain itu, dipastikan bahwa cerita ATLA live action akan mirip dengan versi aslinya.Â
Avatar The Last Airbender (ATLA) sendiri merupakan kisah tentang anak laki-laki berusia 12 tahun bernama Aang yang ditakdirkan menjadi Avatar (seorang penyeimbang perdamaian dunia). Kehidupannya yang baik-baik saja kemudian berubah setelah Negara Api menyerang. Sebagai penyeimbang perdamaian, Aang yang masih remaja harus mengalahkan Raja Api sehingga peperangan selesai dan dunia kembali damai. Untuk bisa mengalahkan Raja Api, ia harus memiliki kemampuan mengendalikan 4 elemen yaitu air, tanah, api, dan udara. Namun, Aang baru bisa mengendalikan elemen udara karena ia terlahir dari Pemgembara Udara. Dia mau tidak mau harus mempelajari air, tanah dan api. Aang kemudian bertemu dengan Katara yang berasal dari Suku Air, Toph yang berasal dari Kerajaan Bumi, dan seorang Pangeran Negara Api bernama Zuko.  Katara, Toph, dan Zuko kemudian menjadi guru bagi Aang untuk mengalahkan Raja Api yang kejam (Ayah dari Pangeran Zuko).
Ada beberapa fakta menarik yang tidak banyak orang tahu tentang ATLA. Bagi kalian yang belum menonton series aslinya, fakta ini wajib diketahui sebelum mencicipi keseruan  ATLA live action yang akan tayang di Netflix nanti. Berikut adalah 5 fakta unik tentang Avatar The Last Airbender;
- Avatar The Last Airbender (ATLA) merupakan versi live action yang diadaptasi dari animasi terbaik sepanjang sejarah berjudul Avatar The Last Airbender/Avatar The Legend of Aang yang berasal dari Amerika dan pernah tayang di stasiun tv Indonesia, yaitu Global TV. ATLA merupakan animasi berseries yang memuat lebih dari 30 episode (1 jam/episode) yang terbagi ke dalam 3 season (Air, Tanah, dan Api). Setelah series ATLA tamat, berbagai negara kemudian mengadaptasinya menjadi film live action/versi nyata, tidak hanya di Asia tapi juga Eropa.
- Meskipun ATLA diproduksi oleh Amerika, namun keseluruhan unsur ATLA terinspirasi dari Jepang, Cina, Mongol, Tibet dan beberapa negara Asia lain. Pakaian tradisional para tokoh, seni bela diri (terinspirasi dari kungfu), meditasi (yoga), rumah-rumah tradisional, kuil, semuanya mengangkat unsur Asia. Tidak jarang ketika anime aslinya tayang di Global TV belasan tahun lalu, banyak orang mengira bahwa ATLA adalah manga/anime buatan Jepang padahal sesungguhnya buatan Amerika.
- ATLA menyampaikan pesan tentang imperialism, genosida, bahkan mempromosikan anti-rasisme. Imperialisme pada ATLA berkaitan dengan kekuatan Raja Api yang ingin menguasai seluruh dunia. Dia menjadikan Negara Api sebagai negara superpower namun juga dibenci dan ditakuti oleh seluruh penduduk bumi. Genosida berkaitan dengan pembantaian seluruh penduduk Bangsa Udara (kampung halaman Aang) oleh Negara Api yang kemudian hanya menyisakan Aang seorang sebagai pengendali udara terakhir. Anti-rasisme yang dipromosikan yaitu persahabatan antara Aang dan teman-temannya dari negara dan warna kulit berbeda. Series ini bukan hanya cocok untuk ditonton anak-anak tapi juga para remaja dan orang dewasa karena mengandung banyak pesan moral, ceritanya yang ringan, tidak lambat, dan tidak kekanak-kanakan.
- ATLA menceritakan peran para perempuan dalam kehidupan, keberanian, kecerdasan, dan kasih  sayang mereka . Misalnya Katara, ia adalah perempuan pengendali air yang ibunya ditangkap oleh tentara Negara Api. Katara harus menjelajah berbagi tempat setelah kampung halamannya dihancurkan, dan harus mengurus kakaknya yang menyebalkan (Sokka), namun Katara adalah pejuang yang tangguh, ia menjelma menjadi sosok Ibu bagi Sokka dan merupakan satu-satunya perempuan di tim Aang yang bersifat sangat keibuan. Kedua yaitu Toph, ia adalah seorang gadis buta pengendali tanah yang seringkali diremehkan. Di balik kekurangannya, Toph adalah pengendali Tanah yang mahir, ia bisa bertarung hanya dengan menggunakan insting dan pendengaran. Dan yang terakhir yaitu Putri Azula (adik perempuan Pangeran Zuko). Keluarga yang tidak harmonis, ketiadaan peran Ibu, membuat Azula menjadi sangat kejam, egois dan suka menindas. Meski demikian, Azula adalah perempuan yang cerdas, dia memiliki kemampuan yang lebih baik dari Pangeran Zuko, bahkan kemampuannya hampir setara dengan Raja Api (ayahnya). Azula kemudian dipercaya sang Raja untuk memegang pemerintahan sementara di usianya yang masih muda. Peran mereka sangatlah menonjol di sini, keberanaian, ide, kasih-sayang dan semangat mereka benar-benar digambarkan secara detail.
- Pada tahun 2010, animasi ATLA telah diadaptasi ke dalam live action pertama dengan judul yang sama. Film ini sukses mengobati kerinduan para penggemar Aang dan menarik minat setiap orang yang belum menontonnya. Film ATLA live action 2010 diperankan oleh Noah Ringer (Aang), Nicola Peltz (Katara), Jackson Rathbone (Sokka), Dev Patel (Zuko), dan Summer Bishill (Azula). Film ini merupakan season pertama dari ATLA yang berfokus pada elemen air.
5 fakta unik mengenai Avatar The Last Airbender yang perlu kalian ketahui. Teruntuk para penikmat ATLA, semangat menunggu ATLA selanjutnya rilis. Nah, kira-kira menurut kalian dari ketiga tema ATLA (air, tanah, dan api), Â ATLA yang akan tayang di Netflix nanti mengusung tema yang mana? Tentunya sudah tidak sabar menunggu ya!
Nah, Â itulahTeruntuk kalian yang belum menonton ATLA sebelumnya, Penulis sarankan untuk menonton ATLA versi animasi terlebih dahulu di animenine.com atau gomunime.com supaya lebih mengerti karena versi live action movie/film biasanya tidak menjelaskan kisah Avatar dari awal lagi. Tenang saja, dijamin kalian ketagihan. Selamat menonton.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H