Mohon tunggu...
mufrodi ahmad
mufrodi ahmad Mohon Tunggu... Guru - Pencari sesuap nasi

menonton film

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kekhawatiran yang Tidak Wajar dari Seorang Guru?

2 Juni 2023   07:46 Diperbarui: 2 Juni 2023   07:48 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kekhawatiran menurut KBBI adalah kecemasan atau perasaan takut (gelisah, cemas) terhadap sesuatu hal yang belum diketahui dengan pasti. Kita mungkin sering mengalami kekhawatiran. Karena rasa khawatir menjadi salah satu hal yang ada di pikiran kita. 

Meskipun baik memiliki rasa khawatir karena tandanya kita masih hidup, tetapi kekhawatiran yang berlebih dapat melumpuhkan. 

Menurut Joseph Goewey, 85% yang seringkali dikhawatirkan tidak terjadi. Artinya hanya 15% saja yang terjadi dan dapat teratasi dengan baik, membuat hikmah serta pelajaran yang berarti.

Ada sebuah pesan yang menarik dari sebuah video di grup WA. Dikatakan bahwa kekhawatiran guru sebaiknya tidak karena nilai matematika siswanya rendah. lalu apa?

Guru sebaiknya lebih khawatir karena siswanya tidak bisa mengantri. Why?

Pertama, Kalau tidak bisa matematika, ada cara melatihnya dengan intensif selama 3 bulan, dibelajarkan secara rutin. Tetapi untuk bisa mengantri diperlukan pembiasaan terus menerus sampai membudaya. Sehingga siswa selalu ingat pelajaran di balik proses mengantri.

Kedua, tidak semua anak kelak menggunakan ilmu matematika kecuali tambah, kali, kurang, dan bagi. sebagian dari mereka akan menjadi penari, atlet, musisi dan sebagainya.

Ketiga, pelajaran etika moral lebih dibutuhkan saat dewasa kelak.

Keempat, ada banyak nilai atau pelajaran penting dalam mengantri, diantaranya:

1. Siswa belajar manajemen waktu. Jika ingin mengantri paling depan harus datang lebih awal dan persiapan juga lebih awal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun