Sejak kapan akhlak mulai ditanamkan kepada anak? Sering sekali pertanyaan itu muncul dan semua jawaban hampir serupa yaitu sejak dini. Salah satu cara yang efektif untuk menanamkan karakter kepada anak adalah dengan membacakan kisah.
Dalam dunia Islam banyak sekali tokoh yang bisa menjadi panutan. Dongeng dan kisah ini tentu berbeda karena lebih menyajikan fakta dan kebenaran. Tidak diragukan lagi bahwa sosok Nabi Muhammad saw merupakan tokoh uswah hasanah. Kisah Nabi Muhammad saw dihadirkan dalam materi pembelajaran Akidah Akhlak kelas 1, hal ini merupakan jurus yang tepat untuk mengenalkan tokoh Islam sejak dini.
Melalui kisah Nabi Muhammad inilah para peserta didik diharapkan bisa mengenal RosulNya dengan baik dan diharapkan mampu meneladani sifat-sifat beliau. Diawali dengan kisah kelahiran Nabi Muhammad saw yang terlahir dalam keadaan yatim, perjalanan masa kanak-kanak dan remaja Nabi.
Keteladanan Nabi Muhammad saw mencakup semua hal dan semua aspek kehidupan. Sifat keteladanan beliau tersirat dalam sifat wajib yang dimiliki sebagai seorang Rosul yaitu Sidiq yang artinya benar. Sejak kecil Nabi Muhammad telah menunjukkan sifat sidiq karena beliau belum pernah sedikitpun mengucap kebohongan sampai beliau mendapat julukan Al Amin yang artinya dapat dipercaya.
Amanah merupakan sifat beliau selanjutnya yang artinya dapat dipercaya. Dalam menyampaikan wahyu yang diterimanya beliau tidak pernah sekalipun menambah atau mengurangi. Tabligh artinya yang menyampaikan, tidak ada satupun firman Allah SWT yang beliau sembunyikan. Sifat yang terakhir adalah fathanah yang artinya cerdas, seorang Nabi harus cerdas agar bisa menyampaikan dakwah kepada umatnya.
Begitu banyak hal yang dapat diambil dari kisah Nabi Muhammad saw. Ini juga bisa memberikan pelajaran moral yang nyata melalui karakter dan kebajikan yang ada dalam kisahnya. Peserta didik dapat belajar banyak hanya dengan mendengarkan kisah yang menakjubkan ini. Diharapkan ketika mereka tumbuh dewasa, kebenaran moral dari kisah-kisah ini tetap ada di hati dan pikiran mereka.