Andai Kini seperti Dulu

ku awali pagi dengan senyuman ku, ku hirup udara segar di pagi itu. kicauan burung memanggilku pagi itu. orang-orang menyapa, tersenyum, dan tertawa bahagia bersama. anak-anak bebas berlari saat itu, dan aku sarapan pagi, biasanya aku mendengar tawa seorang anak dari luar rumahku. semuanya hidup damai serta tentram, tak ada yang bisa memisahkan mereka. namun, suatu masalah terjadi, ini membuat tawa canda itu tak lagi terdengar, tak ada lagi suara anak berlari, dan juga kami dilarang untuk melakuakn aktivitas diluar. 

saat itu, yang masih ada di pendengaranku hanyalah kicauan burung pagi itu, serta gesekan daun bambu. kita menjadi terpisahkan walau hanya tetanggaan. hampir semua orang kehilangan nyawa seseorang yang ia sayangi. dan kejadian semacam itu hampir terjadi di semua orang. 

ku awali pagiku yang baru, hanya kicauan burung yang ku dengar. hari itu sangat sunyi, dan sepi. aku berfikir, jika waktu bisa ku putar  dan bisa ku ubah segalanya, maka tak akan terjadi suatu masalah itu. 

andai kini seperti dulu,  andai semuanya dapat ku kendalikan, namun semua itu hanya imajinasiku untuk menghibur diriku disaat menyesuaikan diri pada lingkungan yang berubah total. tapi, aku yakin masalah itu tak akan terjadi tanpa izin tuhan, dan masalah itu juga akan selesai dengan izin tuhan juga, namun entah kapan itu. 

~corona

SELESAI

Iqna