Mohon tunggu...
M. Amin
M. Amin Mohon Tunggu... profesional -

Guru, Suka posting2...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lumajang Bersuara

6 Juni 2013   17:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:26 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ikatan yang paling kokoh dan  produktif di antara sesama adalah kasih sayang. Manakala di antara beberapa orang sudah terjalin hubungan kasih sayang, maka persoalan apapun bisa diselesaikan dengan mudah. Contoh yang bisa dilihat dalam kehidupan sehari-hari adalah hubungan antara suami dan isteri, antara orang tua dan anak-anaknya, antara kakek dan cucu-cucunya. Hubungan di antara mereka itu dijalin dengan ikatan kasih sayang sehingga menjadi kokoh.

Ikatan kasih sayang menjadikan orang selalu dekat dan terdorong untuk saling memberi, menggembirakan, menolong, menyelamatkan, membela, dan bahkan  rela berkorban. Kerja keras dan bahkan pengorbanan dilakukan oleh karena didorong  rasa kasih sayang itu. Kasih sayang memiliki kekuatan luar biasa untuk menggerakkan orang, dan tidak terkecuali semestinya untuk menggerakkan pengikut bagi para pemimpin.

Mungkin itulah yang terjadi di Kabupaten saat ini. Karena kasih sayang juga, maka mereka beberapa para pengikut pasangan Cabup dan Cawabup PILKADA Lumajang 2013 menggelar Demo besar-besaran untuk membela para Calon yang diusungnya. Mereka rela meluangkan waktu, meninggalkan pekerjaan sehari-harinya demi membela calon pemimpinnya. Atas dasar menyuarakan suara hati untuk calon pemimpin mereka yang berhak menduduki jabatan kepemimpinan.

Tugas mempersatukan orang tidak mudah. Setiap orang ingin mendapatkan kemenangan, kepentingannya tercapai, beruntung, dan seterusnya. Sedangkan hal-hal istimewa itu jumlahnya terbatas. Maka terjadilah persaingan, perebutan, dan bahkan saling menyerang di antara satu dengan yang lain untuk mendapatkan keistimewaan  itu.

Adanya perbedaan kepentingan di antara masing-masing hingga menjadikan persaingan, perebutan dan lain-lain itu, ternyata masih ditambah dengan suasana batin orang yang berbeda-beda dan bahkan berubah-ubah, seperti dengki, hasad, iri hati dan sejenisnya.  Orang yang sedang berada pada posisi kalah, maka suatu saat, oleh karena sifat-sifatnya itu, maka  akan berusaha untuk berganti mengalahkan. Itulah kehidupan sosial. Di mana-mana seperti itu. Akan etapi kekalahan itu juga bisa dikarenakan kecurangan-kecurangan yang terjadi. Sehingga permasalahan itu memicu adanya perselisihan antara beberapa pihak. Adanya saling berebut kemenangan, berebut kebenaran dan lain sebagainya itulah hasil yang akhir yang terjadi.

Untuk mempersatukan  banyak orang tidak cukup dilakukan hanya dengan berpidato agar semua pihak menjaga persatuan.  Orang-orang  yang sedang tidak bersatu bukan berarti bahwa mereka itu tidak tahu tentang betapa pentingnya persatuan. Mereka sangat mengerti tentang itu semua. Mereka juga bisa mengibaratkan, bahwa persatuan sama dengan seikat sapu lidi. Manakala  banyak lidi diikat kuat, maka bisa digunakan untuk menyapu.

Semoga saja Keputusan demi keputusan yang dilakukan oleh KPU dan beberapa pihak yang berkaitan dengan PILKADA Lumajang membuat Masyarakat Lumajang tetap pada situasi seperti sebelum-sebelumnya. Yaitu LUMAJANG AMAN DAMAI DAN TENTERAM.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun