Mohon tunggu...
Mufid Muhammad Baihaqi
Mufid Muhammad Baihaqi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis Amatir

Saya adalah penulis amatir yang senang menyelami ragam kisah dan gagasan. Mari kita berbagi cerita, inspirasi, dan refleksi tentang kehidupan melalui tulisan-tulisan di sini.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dari Meja Makan hingga Monopoli: Kisah Menakjubkan Garam Sepanjang Sejarah

25 Juli 2024   13:25 Diperbarui: 25 Juli 2024   13:25 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sejarah Garam dalam Berbagai Peradaban

Garam, sebuah komoditas sederhana yang sering kita abaikan dalam kehidupan sehari-hari, memiliki sejarah yang kaya dan penuh makna dalam berbagai peradaban. Dari peranannya dalam perdagangan hingga signifikansinya dalam ritual keagamaan, garam telah menjadi bagian integral dari perkembangan sosial, ekonomi, dan budaya manusia.

Garam dalam Peradaban Kuno

Mesir Kuno

Di Mesir Kuno, garam memiliki peran yang signifikan. Para Firaun menggunakan garam untuk mumifikasi, sebuah proses penting dalam tradisi pemakaman mereka. Garam digunakan untuk mengeringkan tubuh dan mencegah dekomposisi, yang diyakini membantu jiwa menuju kehidupan setelah mati. Selain itu, garam juga digunakan dalam kuliner Mesir dan sebagai alat tukar dalam perdagangan.

Romawi Kuno

Dalam peradaban Romawi Kuno, garam dikenal dengan sebutan "sal" dan menjadi dasar dari kata "salary" (gaji). Ini karena para prajurit Romawi sering dibayar dengan garam atau mendapatkan uang untuk membeli garam. Via Salaria, sebuah jalan terkenal di Roma, adalah jalur utama untuk transportasi garam ke kota. Garam dianggap sangat berharga sehingga menjadi mata uang dan simbol kekayaan.

Cina Kuno

Di Cina, garam telah digunakan sejak ribuan tahun yang lalu. Garam laut dan garam tambang digunakan dalam kuliner serta untuk pengawetan makanan. Salah satu peradaban pertama yang memonopoli garam adalah Dinasti Han. Mereka mengenakan pajak yang tinggi pada garam, yang menjadi sumber pendapatan penting bagi negara. Monopoli ini menunjukkan betapa strategisnya garam dalam ekonomi dan politik Cina kuno.

Garam dalam Abad Pertengahan

Pada Abad Pertengahan, garam tetap menjadi komoditas berharga. Di Eropa, garam digunakan untuk mengawetkan daging dan ikan, esensial untuk kelangsungan hidup terutama selama musim dingin ketika makanan segar sulit didapat. Kota-kota seperti Salzburg (yang secara harfiah berarti "Kastil Garam") di Austria menjadi pusat perdagangan garam yang makmur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun