Surabaya, 8 Agustus 2024 - Mahasiswa Pendidikan PGSD 2 Profesi Guru (PPG) Prajabatan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) gelombang 1 2024 berhasil melakukan Projek Kepemimpinan yang dilaksanakan di TK Amanda Surabaya. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan mengenai area tubuh yang boleh dan tidak boleh disentuh orang lain dan keterampilan untuk mengenali situasi yang tidak aman serta memberikan strategi untuk melindungi diri dari pelecehan seksual dan berani melaporkan tindakan yang tidak pantas atau berbahaya kepada orang tua, guru atau orang dewasa yang dipercayai.
Dalam kegiatan ini, mahasiswa PPG UWKS mengadakan kegiatan edukasi seks untuk anak usia dini dengan tema "Tubuhku berharga" yang mengajarkan privasi tubuh yang membahas tentang area tubuh yang boleh disentuh dan tidak boleh disentuh. Kegiatan ini sangat berguna untuk meningkatkan kesadaran anak-anak tentang pentingnya menjaga privasi tubuh mereka dari sentuhan orang lain yang mempunyai niat tertentu yang tidak baik dan untuk menghindari terjadinya pelecehan seksual pada anak.
Dalam kegiatan edukasi seks ini, mahasiswa PPG UWKS menggunakan berbagai macam metode dan media, yaitu berdongeng, cerita bergambar, lagu, dan permainan, untuk membuat anak-anak lebih mudah memahami dan mengingat materi yang disajikan. Mahasiswa PPG UWKS menampilkan berbagai macam produk sebagai luaran dari bentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam proyek ini, produk tersebut yaitu berupa media pembelajaran buku cerita, game ular tangga edukatif, Puzzle privasi tubuh, Flashcard dan wordwall. Produk-produk ini sebagai sarana untuk membantu anak-anak lebih memahami materi.
Hasil dari kegiatan ini sangat positif, anak-anak menjadi lebih sadar dan peduli terhadap privasi tubuh mereka. Mereka juga menjadi lebih percaya diri dan berani untuk mengungkapkan perasaan dan kebutuhan mereka. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan anak-anak lebih memahami area tubuh yang perlu dijaga dan menjadi privasi mereka, sehingga dapat membantu anak-anak dalam menghindari pelecehan yang semakin marak terjadi kepada anak usia dini.
"Edukasi seks anak usia dini ini masih dianggap tabu bagi di kalangan masyarakat dan dibicarakan di depan anak-anak, apalagi untuk mengajarkannya kepada anak-anak, namun edukasi seks yang kami laksanakan ini adalah mengajarkan pada anak-anak tentang area tubuh mana yang boleh dan tidak boleh disentuh orang lain, mengenalkan anak area tubuh privasi mereka dan siapa saja yang boleh menyentuhnya dengan alasan tertentu misalnya dirinya sendiri untuk kebersihan, dokter maupun orang tua untuk alasan membantu ataupun pemeriksaan." ucap Mufidatul Ulum ketua pelaksana kegiatan proyek kepemimpinan.
Dengan demikian, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan lingkungan sekolah dengan mengajarkan anak tentang area privasi tubuh mereka sebagai upaya untuk menjaga generasi penerus bangsa agar anak-anak bisa terlindungi dari kekerasan seksual sejak dini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H