Mohon tunggu...
Mufida Naila Febriana
Mufida Naila Febriana Mohon Tunggu... Lainnya - profesi sebagai mahasiswi

saya berprofesi sebagai mahasiswi dengan hobby traveling.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Memahami Gen Z Sebagai Manusia Ontologis

28 Agustus 2024   18:15 Diperbarui: 5 September 2024   20:45 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Generasi z atau yang biasa kita sebut sebagai gen z adalah mereka yang terlahir dari tahun 1990 sampai 2010. pada era saat ini problem apasih yang sering gen z rasakan? kenapa gen z selalu di selimuti dengan rasa kekhawatiran, ketakutan, kebimbangan, keraguan terhadap masa depan. dan mengapa gen z di pandang masyarakat sebagai generasi yang lemah padahal gen z merupakan generasi yang mudah dalam mencari informasi karena berdampingan dengan teknologi?

Di satu sisi, era digital memberikan akses yang luas bagi gen Z untuk mencari segala informasi. Namun, di sisi lain, pengaruh teknologi terhadap informasi yang berlebihan dan sifat instan dari dunia digital membuat gen z merasa tertekan dan kehilangan arah. banyak dari mereka yang kesulitan untuk menemukan identitas dan jati diri di tengah arus informasi yang deras.

Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang dinamis atau berkembang maka dari itu manusia selalu beriringan dengan masalah dan krisis problem begitu juga dengan gen z, dimana kegelisahannya adalah tentang masa depan, ketakutan yang berlebihan, mudah untuk putus asa dan lain sebagainya. sebenarnya, dengan adanya masalah manusia dapat berkembang mancari solusi dan jalan keluar dari masalah yang dihadapi dan menjadikan manusia untuk terus berkembang, meningkatkan pengetahuan dan pemahamannya. tetapi, pengaruh dari kecenderungan terhadap medsos membuat gen z kurang memiliki skil dalam kehidupan tidak sedikit juga dari generasi z yang tidak memiliki pandangan terhadap hidup dan hidup dengan mengalir saja. selain itu kurangnya komunikasi terhadap orang lain dalam real life membuat generasi z seolah-olah seperti hidup dengan individual.


Maka dari itu pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membantu gen Z menemukan makna hidup. Kurikulum pendidikan perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan minat gen Z, yang lebih menekankan pada pengembangan soft skills, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis, dengan pendidikan yang tepat, gen Z dapat mengembangkan potensi diri mereka secara maksimal dan menemukan pandangan hidup yang sesuai dengan karakteristik diri mereka, dan perlu adanya dukungan dari orang-orang terdekat seperti keluarga, teman, sahabat untuk memberikan dukungan bagi mereka dalam menghadapi tantangan hidup dan meraih tujuan mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun