Mohon tunggu...
Mufida Laila
Mufida Laila Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Konflik dalam Keluarga

27 September 2018   15:42 Diperbarui: 27 September 2018   19:30 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap pasangan pasti mengharapkan terciptanya kebahagiaan dalam keuarga dan pastinya tampa masalah. Tapi di sisi lain kita sebagai manusia tidak pernah luput dari kesalahan.

Dari kesalahan tersebut akan menimbulkan konflik-konflik yang akan di hadapi. Apabila dari masing-masing pasanga tidak saling membenahi kesalahan tersebut, bahkan sampai berlarut-larut. Maka akan menciptakan masalah yang lebih besar bahkan hingga memutuskan untuk bercerai. Beberapa masalah bisa merubah kehidupan rumah tangga, terkecuali suami istri bisa menghadapi dan menyelesaikan dengan kepala dingin.

Konflik yang terjadi dalam keluarga sangat memicu terjadinya perceraian. Mengingat peningkatan perceraian di Indonesia yang begitu pesat, sebaiknya suami da istri saling menyadari dan saling mengingatkan atas kesalahan masing-masing karena tidak semua permasalahan keluarga akan selesai dengan perceraian.

Adanya perceraian ini juga akan menciptakan sebuah masalah bagi anak. Dimana anak harus mengorbankan perasaannya. Yang pasti anak menghadapi orang tua bercerai akan merasa kaget, sedih, cemas, marah pada waktu yang bersamaan.

Perceraian juga dapat menyisahkan luka kepada anak mungkin saja akan terus dibawa hingga ia dewasa. Sebagian anak akan mengalami kemunduran dalam belajar, mungkin juga anak tidak akrab dengan kedua orang tuanya ketika dewasa. Walaupun sebagian anak bisa melewati masa stres dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun