Tetapi juga dapat memaafkan, adil, akurat dalam memahami suatu permasalahan. Sehingga dapat membantu kita mencari jalan, cara menjadi sahabat atau hakim yang bijaksana bagi diri sendiri adalah berikut ini:Â
1. Mengingatkan kekurangan dan kelebihan, seorang sahabata yang mendengarkanÂ
2. Mendengarkan keluh kesah dan mampu melihat titik permasalahan, setiap perjalanan pasti akan membawa masalahanya masing-masing. Disetiap permasalahan tersebut, seorang sahabat yang bijaksana harus peduli dengan keluh kesah.Â
3. Memberikan hiburan agar dapat kembali bersemangat, memberikan pelukan yang hangat terhadap diri sendiri dan terus meyakinkan bahwa semuanya baik-baik saja. Hal itu akan membuat diri sendiri menjadi lebih bersemangat dan bahagia.Â
4. Mencintai diri apa adanya, tidak perlu kurang dan tidak perlu lebih, tidak ada seseorang didunia ini yang memiliki kesempurnaan yang utuh. Dengan menerima segala kekurangan dan kelebihan dapat membuat diri sendiri menjadi versi terbaik.Â
5. Memiliki belas kasih, ketika dihadapkan dengan sesuatu kegagalan dalam suatu hal seorang sahabat yang bijaksana harus pengertian. Dengan begitu, semua hal yang terjadi akan lebih mudah diterima.Â
Disaat sedang putus asa dan suara hati menghakimi terus menerus menerpa pikiran dan tubuh, ingatlah kembali dan mulai ambil tindakan mencintai diri sendiri. Jika selama ini kalian dapat menjadi sahabat terbaik bagi orang lain, maka kalian juga harus menjadi sahabat terbaik bagi diri sendiri.Â
Ketika kalian mencintai diri, kalian akan lebih bisa menerima kekurangan dan kelebihan diri masing-masing. Memiliki belas kasih terhadap diri sendiri. Jadilah sahabat dengan diri sendiri dengan cintai diri sendiri.Â
 Â
"No matter who you are, where you're from, your skin color, your gender identity, just speak yourself. Find your name and find your voice by speaking yourself"-Â RM BTS.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H