Mohon tunggu...
mohammad mufid
mohammad mufid Mohon Tunggu... -

mufid adalah mahasiswa UIN malang

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Buat Apa Susah?

18 Oktober 2012   02:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:43 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sering kali kita merasa susah dan frustasi dalam mengarungi hidup ini. Sering pula saat kita susah kita dihibur teman kita, bahkan orang terdekat dengan kata-kata “Buat apa sih suasah” bener gak sih itu? Ada benarnya juga ya? Tadi malam saya membaca bukunya yususf mansur. Beliau menyatakan bahwa hidup itu simple. Jalani saja dengan penuh semangat dan terus tatap masa depanmu. Terkadang yang membuat susah kan kita merasa tidak bisa melakukan apa yang akan kita lakukan. “saya kok tidak bisa-bisa sih”, ya wajar lah dalam melakukan sesuatu pasti butuh proses, kalau kita mau terus semangan dan menjalaninya maka niscaya kita kan berhasil. Ada pepatah mengatakan bahwa “Orang gagal adalah orang yang berhenti pada yang saat yang belum waktunya. Thom edison menemukan lampu dengan mencoba selama 99 kali, coba jikalau dia berhenti di percobaannya di 97 ia tidak akan menemukan lampu.

Kedua, liatlah kedepan. Karena denagn melihat kedepan kita akan menemui banyak jalan dalam mengarungi hidup ini. Kita susah karena kita terlalumenengok kebelakang. Sehingga akan melakukan ini takut, itu takut, hidupnya penuh dengan kesusahan pasti. Sopir saja jikalau terlalu sering liat ke belakang pasti susah. Mobil itu mau nabrak terus, dan capek lah masak nemgok kebelakang terus.

Intinya, Susah itu hal yang biasa dalam hidup. Tinggal kitanya memandang susah sebagai penghambat atau pendorong/semagat kita. Dalam pepatah “Berakit-rakit ke hulu berenag-renag ke tepaian” bersakit dahulu bersenag kemudian. Sebenarnya ini merupakan hal yang sudah pasti bahwa untuk memperoleh kesenangan harus dengan kesusahan. Jadi buat apa susah, biasa saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun