Sastra merupakan praktik sosial masyarakat, fenomena-fenomena yang terjadi di tengah masyarakat diangkat melalui karya sastra. Hal ini membuktikan bahwa sastra tidak lahir dari kekosongan semata. Sastra adalah refleksi kehidupan sehari-sehari. Karya sastra diciptakan tidak lepas dari ideologi pengarangnya, ideologi yang diciptakan oleh pengarang lewat karya satra membentuk sebuah kekuasaan ideologi.
Karya-karya yang dibuat sastrawan pada masa menjadi tolok ukur dan memberikan dampak ideologis hingga saat ini. hanya saja media yang digunakan untuk menyalurkan ideologi tersebut semakin berkembang seperti halnya peran media menjadi bagian terpenting dalam penyalurannya, bahkan pembangun ideologi. Pada masa kini, tidak hanya para sastrawan yang sudah terkenal, melainkan sastrawan-sastrawan pemula kerap menggunakan media sosial seperti facebook, tweeter, Instagram untuk mengekpresikan rasa dan pikiran dengan mengunggah ke media sosial. Para sastrawan pemula menggunakan media sosial sebagai alat untuk membangun eksistensi dan menyalurkan ideologi mereka melalui karya-karyanya. Pengguna media sosial dapat menyalurkan ungkapan perasaan, gagasan, dan ide mereka dalam sebuah tulisan yang mampu dibaca oleh jutaan orang di seluruh dunia dalam waktu sekejap. Ini alasan kenapa media sosial dapat menjadi wahana penyampaian ideologi oleh pengarang. Selain efektif dan efisien, media sosial juga memiliki akses yang sangat luas.
Berdasarkan pemaparan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa media sosial mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terhadap pengarang. Melalui media sosial pengarang dapat membentuk suatu ideologi dan menyampaikan ideologinya tersebut kepada masyarakat. pengungkapan praktik kekuasaan melalui karya sastra telah banyak dilakukan. Hal tersebut disebabkan karya sastra sebagai pengungkapan praktik kekuasaan memungkinkan karya sastra sebagai arena refleksi atas peristiwa kekuasaan yang terjadi di masyarakat.
Sastra dan kekuasaan pada dasarnya memiliki hubungan yang saling terkait. Keterkaitan sastra dan kekuasaan bisa berbentuk pengungkapan praktik kekuasaan yang terjadi di masyarakat melalui karya sastra. Media sosial merupakan wadah penyalur ideologi pengarang kepada pembacanya. Ideologi tersebut akan mendominasi suatu kelompok yang memiliki realitas sama dengan pengarang. Oleh sebab itu, media sosial pada zaman sekarang mempunyai peranan penting dalam pembangunan hegemoni lewat sastra.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H