Mohon tunggu...
Muzdalifatul Amni
Muzdalifatul Amni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menyanyi,menulis,makan,tidur

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya pengembangan Nilai Moral pada Anak Usia Dini Melalui Metode Keteladanan

10 Desember 2024   00:15 Diperbarui: 10 Desember 2024   00:16 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendahuluan

Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan fase krusial dalam perkembangan individu, di mana fondasi karakter dan perilaku moral mulai dibentuk. Pada usia ini, anak-anak berada dalam tahap golden age, di mana mereka sangat peka terhadap lingkungan dan cenderung meniru perilaku orang dewasa di sekitarnya. Oleh karena itu, peran pendidik dan orang tua sangat vital dalam menanamkan nilai-nilai moral yang akan membimbing anak dalam berinteraksi dengan dunia luar.

Observasi ini untuk mengetahui bagaimana mengembangkan nilai moral kepada anak usia dini, dan agama yang dapat mempengaruhi kepribadian anak pada anak usia dini. Perkembangan moral dan agama pada anak usia dini merupakan fondasi penting bagi pembentukan karakter individu yang baik.anak-anak mulai belajar membedakan antara baik dan buruk,memahami tuhan,serta membangun hubungan sosial yang positif. 

Selain itu, pentingnya menciptakan suasana pembelajaran yang aman, nyaman, dan menarik tidak dapat diabaikan. Lingkungan yang positif akan mendorong anak untuk lebih aktif berpartisipasi dalam proses belajar, sehingga mereka dapat menyerap nilai-nilai moral dengan lebih efektif. Dengan demikian, pendidikan anak usia dini yang berfokus pada pengembangan nilai-nilai moral akan memberikan dampak jangka panjang yang signifikan terhadap karakter dan perilaku anak di masa depan.

Deskripsi realita 

Observasi di RA darul hafidzin menunjukkan pentingnya pengembangan nilai moral pada anak usia dini melalui keteladanan. Guru berfungsi sebagai contoh perilaku positif, seperti mengucapkan salam dan berbagi. Ketika guru mengajak anak-anak mengucapkan "selamat pagi" dengan semangat, anak-anak menirukan dan mulai menginternalisasi nilai-nilai tersebut. 

Kelas yang aman dan nyaman juga mendukung pembelajaran. Guru menggunakan metode interaktif, seperti permainan edukatif, misalnya dalam permainan berbagi, anak-anak diajarkan untuk saling memberikan mainan dan mengucapkan terima kasih. 

Namun, tantangan dari faktor eksternal, seperti latar belakang ekonomi, dapat menghambat perkembangan moral. Keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak penting untuk mendorong perilaku positif. Kerja sama antara guru, orang tua, dan masyarakat diperlukan untuk mendukung pengembangan nilai moral anak.

Analisis teori 

Pengembangan nilai-nilai moral pada anak usia dini melalui metode keteladanan di PAUD sangatlah krusial untuk membentuk karakter anak. Pada usia dini, anak-anak sedang berada dalam fase perkembangan kognitif dan sosial yang signifikan, sebagaimana diungkapkan oleh Jean Piaget dan Lawrence Kohlberg, yang menegaskan bahwa anak-anak belajar nilai moral melalui interaksi sosial dan pengaruh dari orang dewasa.

Menurut teori Albert Bandura dalam Social Learning Theory, metode keteladanan menunjukkan bahwa anak-anak belajar dengan mengamati dan meniru perilaku orang dewasa. Oleh karenanya, Pendidikan di ra darul hafidzin memainkan peran yang vital dalam menunjukkan sikap dan perilaku yang mencerminkan nilai-nilai moral, seperti kejujuran, disiplin, empati, dan tanggung jawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun