Mohon tunggu...
Mudzakkir Harun Alrasyid
Mudzakkir Harun Alrasyid Mohon Tunggu... Guru - Guru SDIT MU Cinere Depok
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mudzakkir Harun Alrasyid mulai bergabung mengajar di SDIT Miftahul Ulum Cinere Depok Jawa Barat tahun 2003. Untuk keempat kalinya menulis buku tentang best practice dan motivasi. Demak Kota Wali Jawa Tengah adalah tempat kelahirannya. Zodiaknya Leo bagi yang ingin tahu bulan lahirnya. Anak terakhir dari jumlah enam bersaudara. Kurikulum adalah pekerjaan utama dan jabatannya saat ini Keahliannya menulis puisi dan menjadi juri literasi tingkat kota Depok. Ikut serta diamanahkan sebagai tutor PGSD Univesitas Terbuka di hari Sabtu dan Minggu. Ramaikan guru penggerak angkatan 8 kota Depok.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengembalikan Spirit Kolaborasi Guru yang Mulai Pudar

11 Februari 2024   18:22 Diperbarui: 11 Februari 2024   18:24 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengembalikan Spirit Kolaborasi Guru yang Mulai Pudar

Dalam perjalanan pengabdian seorang guru di sekolah tentu saja penuh tantangan, cobaan, rintangan, dan ujian. Terkadang spirit kolaborasi itu terus membara dan bergerak ke arah perubahan yang diharapkan. Namun ada kalanya spirit kolaborasi menghilang lambat laun secara alami dan tidak ada lagi semangat untuk bangkit mengubah keadaan.

Setidaknya ada sebelas kata kunci yang berkaitan dengan spirit kolaborasi guru dalam mendidik dan bekerja sama dengan orang tua murid. Pertama, mengajar adalah amanah. Jika mengajar diyakini sebagai amanah, maka akan mengajar dengan sungguh-sungguh. Kedua, mengajar adalah aktualisasi diri, artinya guru harus memiliki visi ke depan dalam menyiapkan siswanya meraih masa depan yang harus dicapai sehingga tidak mengajar dengan cara asal-asalan. Ketiga, mengajar itu bagian dari belajar, artinya harus selalu introspeksi diri terhadap apa yang diajarkan.

Selanjutnya, keempat, mengajar sebagai ibadah. Dengan spirit ini maka guru akan mengajar dengan sungguh-sungguh dan penuh konsentrasi sama halnya ketika orang sedang beribadah. Jadi dalam mengajar itu ada harapan pahala dan tidak selalu komersial. Kelima, mengajar adalah panggilan jiwa, sehingga mengajar dengan sepenuh hati dan tidak akan merasa terpaksa atau tidak ada pilihan lain. Keenam, mengajar adalah pengabdian, dengan spirit ini maka akan mengajar dengan tuntas dan penuh integritas tinggi.

Ketujuh, mengajar adalah melayani, jadi tidak menuntut untuk dilayani. Mengembangkan potensi maupun bakat siswa termasuk dari pelayanan. Ditambahkan, kedelapan, mengajar adalah profesi, guru harus yakin bahwa mengajar itu sebagai profesi. Guru harus menguasai ilmu dan pengetahuan. Kesembilan, mengajar adalah rahmat, dengan meyakini mengajar adalah rahmat dari Allah Swt, maka akan senantiasa mensyukurinya. Yang muncul adalah sikap tulus dan ikhlas mengajar.

Kesepuluh, mengajar adalah kehormatan, artinya guru harus mengajar dengan penuh keunggulan. Misalnya murid menghormatinya atau pemerintah menghormati guru dengan memberi tunjangan. Kesebelas, mengajar adalah seni, seorang guru harus menampilkan sesuatu yang menarik.

Semoga dengan sebelas spirit kolaborasi guru makin menguatkan posisi guru dan makin harmonis kerja sama dengan orang tua murid

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun