Mohon tunggu...
Mudzakkir Harun Alrasyid
Mudzakkir Harun Alrasyid Mohon Tunggu... Guru - Guru SDIT MU Cinere Depok
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mudzakkir Harun Alrasyid mulai bergabung mengajar di SDIT Miftahul Ulum Cinere Depok Jawa Barat tahun 2003. Untuk keempat kalinya menulis buku tentang best practice dan motivasi. Demak Kota Wali Jawa Tengah adalah tempat kelahirannya. Zodiaknya Leo bagi yang ingin tahu bulan lahirnya. Anak terakhir dari jumlah enam bersaudara. Kurikulum adalah pekerjaan utama dan jabatannya saat ini Keahliannya menulis puisi dan menjadi juri literasi tingkat kota Depok. Ikut serta diamanahkan sebagai tutor PGSD Univesitas Terbuka di hari Sabtu dan Minggu. Ramaikan guru penggerak angkatan 8 kota Depok.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Terima Kasih Musibah

11 Februari 2024   11:16 Diperbarui: 11 Februari 2024   11:19 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terima Kasih Musibah

Dalam keseharian biasanya saat berdoa kita memohon dijauhkan dan dihindarkan dari musibah. Seolah kita memandang musibah itu adalah cara Allah menyiksa kita dan tidak sayang lagi kepada hamba-Nya. Sesungguhnya musibah tidak bisa ditolak dan dihindari karena tidak ada hidup tanpa musibah. Baik musibah fisik maupun musibah batin. Sangat sedikit manusia yang menyampaikan "Terima kasih musibah".

Karena itulah, Allah sebut, manusia itu sangat kelelahan. Allah Swt berfirman :
Hai manusia, sesungguhnya kalian benar-benar sangat kelelahan menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya. (QS. Al- Insyiqoq: ayat 6)

Hampir semua orang pernah mengalami kegagalan. Tentunya dengan bentuk, jenis dan volume yang berbeda-beda. Ada yang gagal dalam membina rumah tangga, ada yang tidak berhasil dalam usahanya, ada yang tidak lulus dalam sekolahnya, ada yang tersingkirkan dari jabatannya atau terdepak dari kedudukannya, dan ada yang dikeluarkan dari pekerjaannya.

Menghadapi semua itu, bercerminlah pada sebuah anak panah; ia ditarik mundur, demi untuk melesat maju ke depan dengan sangat cepat dan jauh meninggalkan yang lain. Pasti ada hikmah di balik semuanya. Boleh lelah tapi jangan menyerah, boleh menangis tapi jangan pesimis. Percayalah bahwa kesulitan akan tunduk pada orang yang berjuang, kesukaran akan takluk pada orang yang bersabar, dan kekuatan akan datang mengiringi orang yang ikhlas.

Nabi Saw bersabda: Tiada seorang muslim yang ditimpa musibah lalu ia mengatakan apa yang diperintahkan Allah: 'Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, wahai Allah, berilah aku pahala pada musibah yang menimpaku dan berilah ganti bagiku yang lebih baik darinya'; kecuali Allah memberikan kepadanya yang lebih baik darinya.(HR. Muslim).

Ujian merupakan tanda cinta dari Allah, salah satu cara Allah membersihkan hamba dari segala dosa di dunia. Sehingga tidak tersisa lagi baginya selain pahala dan kebaikan. Nabi Saw bersabda : "Senantiasa bala cobaan menimpa seorang mukmin dan mukminah pada tubuhnya, harta, dan anaknya, sehingga ia berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak memiliki dosa." (HR. Ahmad & At-Tirmidzi)

Allah Swt berfirman : "Mungkin kalian tidak menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak." (An-Nisa: ayat 19). "Dan sungguh Allah cinta kepada orang-arang yang sabar." (Al-'Imran: ayat 146).

Ingatlah Allah di saat senang, Allah mengingatmu di saat susah. Jika kamu merasa bebanmu jauh lebih berat daripada orang lain, itu karena Allah melihat dirimu lebih kuat dari yang lain.
Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun