Mohon tunggu...
Mudzakkir Harun Alrasyid
Mudzakkir Harun Alrasyid Mohon Tunggu... Guru - Guru SDIT MU Cinere Depok
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mudzakkir Harun Alrasyid mulai bergabung mengajar di SDIT Miftahul Ulum Cinere Depok Jawa Barat tahun 2003. Untuk keempat kalinya menulis buku tentang best practice dan motivasi. Demak Kota Wali Jawa Tengah adalah tempat kelahirannya. Zodiaknya Leo bagi yang ingin tahu bulan lahirnya. Anak terakhir dari jumlah enam bersaudara. Kurikulum adalah pekerjaan utama dan jabatannya saat ini Keahliannya menulis puisi dan menjadi juri literasi tingkat kota Depok. Ikut serta diamanahkan sebagai tutor PGSD Univesitas Terbuka di hari Sabtu dan Minggu. Ramaikan guru penggerak angkatan 8 kota Depok.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Yuk, Menjadi Altruisme!

8 Februari 2024   14:59 Diperbarui: 8 Februari 2024   15:04 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yuk, Menjadi Altruisme!

Betapa banyak orang yang ingin dimengerti oleh saudaranya. Betapa banyak orang yang ingin dimaklumi oleh rekan kerjanya. Betapa banyak orang yang ingin dipahami oleh pasangan hidup dan keluarganya. Namun betapa sedikit orang yang bisa memahami. Betapa minim orang yang mampu mengerti. Betapa susahlah mencari orang yang banyak memaklumi.

Teruslah belajar dari pengalaman agar hidup makin kokoh. Teruslah banyak membaca keadaan agar makin cekatan dan ringan tangan. Teruslah untuk terjun di masyarakat agar banyak referensi yang dijadikan rujukan. Teruslah belajar dari para pendahulu agar bijak dalam menata kehidupan. Belajarlah dari kaum Muhajirin dan Anshar yang telah mempraktikkan persaudaraan dan arti sebuah pemahaman sampai pada tahap altruisme.

Sikap altruisme termasuk dalam istilah yang tidak umum digunakan atau bahasa awamnya adalah sikap atau naluri seseorang yang lebih mengutamakan kepentingan orang lain dibandingkan dirinya sendiri. Sifat ini berbanding terbalik dengan egois yang berfokus hanya mementingkan diri sendiri.

Dalam QS. Al-Hasyr ayat 9-10 dikisahkan tentang bagaimana kaum Anshar dan kaum Muhajirin saling memahami. "Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum kedatangan mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.

Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: "Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan  kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang."

Persaudaraan dan nilai kemanusiaan mereka tidak hanya tertuang dalam puisi indah, tata aturan yang indah, namun telah diaplikasikan dalam kehidupan nyata yaitu memahami orang lain bahkan mendahulukan orang lain. Maka hal ini dinilai sebagai akhlak terpuji dan dalam sebuah kehidupan akan tercipta sebuah kebersamaan yaitu makin banyak naluri altruisme di muka bumi ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun