Mohon tunggu...
Mudzakkir Harun Alrasyid
Mudzakkir Harun Alrasyid Mohon Tunggu... Guru - Guru SDIT MU Cinere Depok
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mudzakkir Harun Alrasyid mulai bergabung mengajar di SDIT Miftahul Ulum Cinere Depok Jawa Barat tahun 2003. Untuk keempat kalinya menulis buku tentang best practice dan motivasi. Demak Kota Wali Jawa Tengah adalah tempat kelahirannya. Zodiaknya Leo bagi yang ingin tahu bulan lahirnya. Anak terakhir dari jumlah enam bersaudara. Kurikulum adalah pekerjaan utama dan jabatannya saat ini Keahliannya menulis puisi dan menjadi juri literasi tingkat kota Depok. Ikut serta diamanahkan sebagai tutor PGSD Univesitas Terbuka di hari Sabtu dan Minggu. Ramaikan guru penggerak angkatan 8 kota Depok.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

AHT (Asli Haji Tohirin)

30 Januari 2024   15:02 Diperbarui: 30 Januari 2024   16:39 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tepatnya hari Minggu sore kemarin kami bertolak menuju Jakarta dari Banjarnegara. Saat melewati alun-alun Banjarnegara kami sempatkan mampir minum es dawet yang mangkal persis di depan gapura besar bertuliskan Alun-Alun Banjarnegara. Menikmati es dawet di Banjarnegara sambil menyaksikan aktivitas lalu-lalang masyarakat di alun-alun adalah sebuah destinasi kuliner yang unik dan sensasional.

Setelah kami puas meneguk es dawet yang murah meriah dengan rasa kesegaran khas, kami melanjutkan perjalanan kembali menuju Jakarta. Sepanjang perjalanan sore itu kami benar-benar menikmati pemandangan kota kecil di Jawa Tengah seiring rintik hujan menyapa. Setelah beberapa kilometer perjalanan, mata kami tertuju pada tulisan Getuk Goreng ASLI Haji Tohirin.

Kami berhenti di toko tersebut dan mencoba kelezatan getuk goreng sambil mencari tahu siapakah sosok Haji Tohirin tersebut. Ternyata nama Haji Tohirin berawal dari kisah getuk goreng yang dibuat sejak  tahun 1918 oleh Bapak Sanpirngad, seorang penjual rames dan getuk basah. Lantaran getuknya kadang tidak habis terjual dan sering dibuang, akhirnya Pak Sanpirngad berinisiatif mengolahnya lagi dengan cara digoreng yang dibantu oleh sang menantu yaitu Haji Tohirin. Beliaulah yang meneruskan usaha getuk goreng dan sudah memiliki beberapa cabang yang sekarang diteruskan anak-anak dari H. Tohirin.

Pada awalnya getuk goreng adalah makanan masyarakat kelas atas karena harus digoreng dengan menggunakan minyak. Sedangkan untuk rakyat kelas bawah minyak merupakan suatu hal yang mewah. Getuk goreng Asli Haji Tohirin Sokaraja kini populer dan menjadi oleh-oleh yang wajib bagi wisatawan yang berkunjung ke Banyumas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun