Kebosanan dalam pembelajaran dapat menyebabkan siswa kehilangan motivasi belajar. Siswa terlihat lesu, tidak bersemangat, sering membuat ulah di kelas, mengalami kesulitan belajar, dan prestasi akademik terus-menerus mengalami penurunan.
Adapun faktor-faktor penyebab kebosanan dalam pembelajaran antara lain kegiatan pembelajaran yang monoton, siswa tidak mengetahui tujuan belajar, kurangnya tantangan saat belajar, kelelahan/keletihan yang berlebihan, dan lingkungan belajar yang tidak kondusif.
Jika seorang guru hanya mengaplikasikan strataegi pembelajaran yang sama, metode belajar yang sama, atau media pembelajaran yang sama dalam kurun waktu yang lama, maka siswa akan cepat merasa bosan. Tidak ada lagi rasa penasaran yang membuat siswa antusias belajar. Solusi yang harus segera diterapkan oleh guru adalah harus merancang kegiatan pembelajaran yang bervariasi dan sisipkan games-games yang menyenangkan dan membangkitkan gairah belajar siswa.
Banyak siswa yang pergi ke sekolah adalah sebuah rutinitas tanpa memiliki tujuan yang jelas mengapa mereka harus ke sekolah. Hal ini membuat siswa ke sekolah hanya raganya saja dan tidak ada makna dari pembelajaran di kelas yang membekas dalam sanubarinya. Supaya siswa tetap bersemangat dan memiliki motivasi dalam belajar maka guru harus memberitahukan tujuan mempelajari materi yang diajarkan dan mengaitkan dengan kehidupan nyata sehingga siswa tidak hanya memiliki gambaran abstrak mengenai pembelajaran. Berikan motivasi yang membuat siswa merasa membutuhkan belajar dengan menceritakan kisah-kisah orang sukses atau kisah inspiratif yang dapat membangkitkan keinginan siswa  untuk belajar dan mencapai kesuksesan.
Tidak adanya tantangan dalam belajar membuat siswa tidak memiliki target pencapaian yang dapat membuat mereka melakukan effort khusus. Cara mengatasi kejenuhan dalam belajar yang ampuh untuk kasus ini adalah dengan selalu memberikan kegiatan belajar yang menantang siswa karena mereka akan lebih fokus ketika merasa tertantang. Berikan kegiatan pembelajaran yang berjenjang sehingga siswa tidak merasa kegiatan belajar yang dialaminya datar-datar saja.
Kelelahan/keletihan yang sering dialami siswa adalah keletihan indra siswa, keletihan fisik, dan keletihan mental siswa. Keletihan indra dan keletihan fisik lebih muda diatasi daripada kelelahan mental. Keletihan indra dan keletihan fisik dapat diatasi dengan memberikan waktu kepada siswa untuk beristirahat cukup dan mengkonsumsi makanan & minuman bergizi. Kelelahan mental membutuhkan pendekatan-pendekatan khusus supaya dapat teratasi. Guru dapat berkolaborasi dengan orang tua murid dan guru BK untuk membantu siswa yang mengalami kelelahan mental.
Faktor lingkungan ternyata juga sangat mempengaruhi motivasi siswa dalam belajar. Lingkungan yang tidak kondusif misalnya tata ruang kelas yang monoton, tidak memiliki hiasan-hiasan atau dekorasi menarik, pencahayaan kurang, sirkulasi udara tidak baik, dan suara berisik atau bising. Solusi untuk masalah ini adalah dengan selalu berusaha membuat lingkungan siswa belajar di sekolah nyaman dan menyenangkan.
Ubah tata letak benda-benda di kelas secara berkala. Libatkan siswa dalam mendekorasi ruangan misalnya dengan menempelkan karya-karya yang telah dibuatnya di kelas. Pastikan sirkulasi udara dan tata cahaya dalam ruangan kelas cukup baik untuk belajar. Jauhkan sumber-sumber suara yang dapat membuat kegiatan belajar mengajar terganggu dengan membuat kesepakatan bersama siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H