Sekapur Sirih Filosofi Nandur
Ada yang berbeda dalam kegiatan Rapat Kerja (Raker) SDIT Miftahul Ulum Cinere Depok Semester Genap TA.2024/2025 yang dilaksanakan Kamis-Sabtu, 26-28 Desember 2024 yang lalu. Dalam rangkaian acara raker, ada muatan saling menasihati di antara guru yang dibalut dalam konsep Sekapur Sirih. Untuk hari ke-2 raker yang menyampaikan adalah Ibu Washila guru kelas 6 yang asli orang Pekalongan Jawa Tengah.
Ibu Washila menyampaikan Filosofi Bumi dan Konsep Nandur. Nandur/Tandur adalah konsep filosofis dalam kebudayaan Jawa yang memiliki makna mendalam. Tandur berasal kata "tandur" dalam bahasa Jawa, yang berarti "berasa". Konsep ini meliputi: menanam benih (ide, gagasan, atau potensi), merawat dan memelihara (mengembangkan dan menjaga), membesarkan (mengembangkan dan meningkatkan), dan memanen (menghasilkan dan menikmati hasil).
Tandur juga mengajarkan nilai (1) kesabaran yaitu menanam benih membutuhkan kesabaran dan waktu. (2) Perawatan yaitu merawat tanaman membutuhkan perhatian dan dedikasi. (3) Pertumbuhan yaitu  tumbuhan membutuhkan waktu untuk tumbuh dan berkembang. (4) Kemandiria yaitu tanaman yang kuat dapat bertahan sendiri. (5) Kesyukuran yaitu memanen hasil membutuhkan rasa syukur. (6) Keterhubungan yaitu tandur menghubungkan manusia dengan alam dan Tuhan. (7) Kebijaksanaan yaitu tandur mengajarkan pentingnya perencanaan, pengelolaan, dan evaluasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H