Mohon tunggu...
Mudzakkir HA
Mudzakkir HA Mohon Tunggu... Guru - Guru SDIT MU Cinere Depok

Guru yang selalu belajar dan belajar.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Ngono Yo Ngono Ning Ojo Ngono

18 November 2024   05:27 Diperbarui: 18 November 2024   07:26 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Ngono Yo Ngono Ning Ojo Ngono

"Ngono yo ngono ning ojo ngono" adalah sebuah ungkapan yang sarat akan nilai-nilai luhur. Ungkapan ini mengajarkan kita untuk hidup dengan bijaksana, menerima kenyataan, namun tetap berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Filosofi ini sangat relevan dengan kehidupan modern yang penuh dengan tantangan dan perubahan.

Ungkapan Jawa "ngono yo ngono ning ojo ngono" merupakan sebuah pepatah yang kaya akan makna filosofis. Meskipun terkesan sederhana, ungkapan ini mengandung pesan yang mendalam tentang kehidupan dan perilaku manusia. Secara harfiah, ungkapan ini dapat diartikan sebagai "begitu ya begitu, tapi jangan begitu".

"Ngono yo ngono" menunjukkan sikap menerima kenyataan atau keadaan apa adanya. Kita diajarkan untuk tidak terlalu banyak mengeluh atau melawan keadaan yang sudah terjadi.

"Ning ojo ngono" menekankan pentingnya adanya batasan dan moralitas dalam bertindak. Meskipun kita menerima kenyataan, kita juga harus bijak dalam mengambil tindakan dan tidak melanggar norma-norma yang berlaku.

Ungkapan ini mengajarkan kita untuk mencari keseimbangan antara menerima dan mengubah. Ada hal-hal yang memang harus kita terima, namun ada juga hal-hal yang perlu kita ubah atau perbaiki.

Filosofi ini mendorong kita untuk berpikir secara bijaksana sebelum bertindak. Kita harus menimbang baik buruknya suatu tindakan sebelum melakukannya.

Dalam konteks kehidupan sehari-hari, ungkapan ini dapat diterapkan dalam berbagai situasi. Ketika berinteraksi dengan orang lain, kita perlu menerima perbedaan pendapat atau sikap mereka. Namun, kita juga harus tetap menjaga hubungan yang baik dan tidak melakukan hal-hal yang dapat menyakiti perasaan orang lain.

Dalam pekerjaan, kita harus menerima tugas yang diberikan, namun kita juga harus berupaya untuk menyelesaikan tugas tersebut dengan sebaik-baiknya.

Kita harus menerima kondisi fisik atau mental yang kita miliki, namun kita juga harus berusaha untuk hidup sehat dan bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun